Penulis
Intisari-Online.com – Sama seperti es selendang mayang, minuman khas Betawi yang satu ini juga sudah mulai sulit dijumpai.
Namanya sedikit unik, bir pletok. Jangan salah sangka, meskipun mengandung kata “bir”, minuman ini sama sekali tidak mengandung alkohol.
Seratus persen halal, tidak memabukkan, bahkan menyehatkan.
“Bir” ini terbuat dari rebusan beberapa bahan yang biasa dipakai di dapur Betawi kampung.
Resep dasarnya berisi jahe, serai, pandan, kayu secang, dan gula putih. Hasil rebusannya berupa cairan merah, aromatis, manis, agak pedas, dan menghangatkan.
(Baca juga: Makna Ketupat dalam Tradisi Betawi)
Adanya kata “bir” di dalam namanya ternyata punya latar belakang sejarah.
Menurut Ny. Sunarti, pembuat bir pletok yang masih eksis, minuman ini pada zaman dulu disajikan dengan menggunakan bumbung (tabung bambu).
Sebelum dituang di gelas, minuman ini dimasukkan ke dalam bumbung lalu diberi es batu dan dikocok.
Ketika dituang dari bumbung, minuman ini berbusa seperti bir.
Saat dikocok, bumbu mengeluarkan bunyi pletok-pletok. Itu sebabnya minuman ini diberi nama bir pletok.
(Baca juga: Ulang Tahun Jakarta ke-490: Mengenang Si Pitung, Jagoan Betawi yang Bisa Menghilang)
Sunarti sendiri tidak menggunakan resep dasar di atas. Ia memodifikasi resepnya.
Bahannya antara lain jahe, serai, pandan, kayu secang, kapulaga, mesoyi, kayu manis, cabe jawa, lada hitam, daun jeruk purut, biji pala, cengkih, dan gula putih.
Rasanya didominasi oleh hangat dan pedas jahe.
Untuk menjaga rasa pedas ini, Sunarti selalu memastikan bahwa jahe yang dipakai adalah jahe emprit dan jahe merah yang umurnya saat dipanen sudah setahun.
Semua bahan ini direbus lalu dikemas dalam wadah boto. Tanpa tambahan pewarna dan pengawet. Warna merah minuman ini berasal dari kayu secang.
(Baca juga: Hari Raya Imlek 2017: Ketika Tionghoa dan Betawi Berinteraksi)
Meskipun tanpa pengawet, minuman ini bisa tahan sampai enam bulan karena kandungan bahan-bahan alami yang bersifat seperti pengawet.
Bir pletok buatan Sunarti tersedia dalam bentuk cair dan kemasan sachet. Soal rasa, bir pletok cair lebih segar, apalagi jika diminum dengan es.
Segar di kerongkongan, hangat di badan.
Produsen bir pletok Ny. Sunarti, Jln. Damai no. 7 Kavling PDK Rt 11/Rw 02, Petukangan, Jakarta Selatan. Telp. 021-7350148.
Tersedia di RM Betawi Hj. Nurlailah, Jln. Duren Tiga (depan Circle-K), Jakarta Selatan. Telp 021-7970945
(Seperti pernah dimuat di Buku Wisata Jajan Jabodetabek – Intisari)