Penulis
Intisari-Online.com – Asinan buah dan sayur merupakan ikon kuliner Kota Bogor yang paling favorit dan selalu dicari orang. Hampir di setiap sudut Kota Hujan ini, banyak sekali dijumpai penjual asinan.
Baik yang berjualan keliling, mangkal di emperan jalan, hingga kelas restoran. Tentu saja di kota ini ada beberapa penjual asinan yang cukup legendaris.
Mereka tetap eksis sampai sekarang walaupun sudah berjualan sejak puluhan tahun lalu.
Kebetulan, tempat jualan asinan yang terkenal kebanyakan berada di kawasan Jln. Suryakencana dan Siliwangi, Bogor.
Sebut saja nama Asinan Gedong Dalam, Asinan Lengkap Kantin Sari (sudah ada sejak tahun 1960-an), Asinan A.K.A Sedap, dan Asinan Gang Aut. Pasti kulinermania kenal!
(Baca juga: Kisah Ahmad yang Tetap Setia Berjualan Asinan Buah Sejak Zaman Soekarno)
Berbeda dengan asinan betawi, asinan bogor sarat pengaruh kuliner Cina.
Racikannya banyak memakai bahan-bahan yang lazim dipakai di dapur Cina, misalnya lokio, antanan, dan sawi asin.
Lalu, asinan bogor mana yang paling enak? Mungkin jawabannya tidak mudah sebab masing-masing asinan memiliki keunggulan tersendiri.
Di luar masalah rasa, kita mungkin perlu membahas salah satu asinan bogor yang unik, yaitu Asinan Gang Aut.
Asinan ini lahir paling akhir di antara asinan bogor legendaris lainnya.
(Baca juga: Jatuh Cinta pada Budaya Indonesia, Nick Molodysky Jualan Asinan Bogor di Sydney)
Seperti namanya warung asinan ini berada di sebuah gang kecil, Gang Aut, Suryakencana. Menempati sebuah bangunan kuno peninggalan Belanda.
Warung asinan milik Cik Poli ini memproduksi sendiri sawi asin untuk bahan asinan.
Boleh dibilang, sawi asin ini memegang kunci dan memberi sensasi rasa pada asinan.
Lokio juga diasinkan. Proses pengasinan juga dilakukan sendiri.
Caranya, lokio dipilah-pilah dulu, lalu lapisan kulitnya yang mulai kering dikupas. Lokio dijemur dulu agar layu.
(Baca juga: Lezat dan Sehat Asinan Lan Jin)
Selanjutnya siap diasinkan dengan cara direndam dalam larutan garam dan cuka sampai layu.
Ciri khas Asinan Gang Aut adalah kuah asinannya memakai tambahan oncom hitam yang digarang, lalu diremas kasar. Oncom ini merupakan gambaran harmonis paduan manis antara kuliner Sunda dan Cina.
Bahan pemanis yang dipakai untuk membumbui kuah asinan tidak memakai gula pasir, melainkan gula aren. Jadi rasa manisnya lebih kuat dengan aroma gula gosong.
Cuka yang dipakai pun bukan cuka pabrik. Cukanya alami, yaitu cuka aren. Cabai gilingnya berwarna merah menyala, berupa serpihan kasar, sama sekali tak ditemukan biji cabai. Karena itu, asinan ini tidak begitu panas di mulut.
Asinan Gang Aut menyediakan asinan buah dan sayur. Isinya lumayan komplet, ada belasan variasi buah dan sayur.
Mau tahu apa saja isinya? Asinan buah berisi salak, lobi-lobi, bengkuang, kupa, timun, nanas, kedondong, mangga muda, jambu air, ubi merah, kol, taoge, sawi asin, wortel, lokio, pepaya muda, daun antanan.
Jangan lupa, masih ada tambahan lain yaitu taburan kacang goreng dan kerupuk mi.
Kalau buah-buahan atau sayuran segar ini disatukan dengan kuah asinan yang manis-asam-segar-pedas, maka rasa alami dan teksturnya akan bercampur menjadi satu. Top banget deh! (Fay/Ron)
(Seperti pernah dimuat di Buku Wisata Jajan Jabodetabek – Intisari)