Benarkah Makan Durian dan Minuman Berkarbonasi Secara Bersamaan Bisa Menimbulkan Bahaya?

Ade Sulaeman

Penulis

Kombinasi durian dan minuman berkarbonasi

Intisari-Online.com – Banyak orang yang percaya beberapa makanan bila dikonsumsi secara bersamaan akan menjadi racun dalam tubuh, bahkan bisa berakibat kematian. Nyatanya, tidak benar demikian.

Durian dan minuman berkarbonasi

Banyak orang disarankan untuk menghindari makan durian dan minum minuman berkarbonasi karena bisa menjadi kombinasi racun, yang menyebabkan keracunan serius yang berpotensi mengancam jiwa.

Ini telah dibantas sebagai mitos, walaupun, perlu dicatat bahwa komponen bio aktif dalam durian dan minuman berkarbonasi itu dapat menyebabkan reaksi.

Paling banyak, dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, atau ketidaknyamanan perut karena sistem pencernaan kita harus bekerja ekstra untuk memetabolisme gula, lemak, dan kafein pada saat yang bersamaan.

Apalagi, bila dikonsumsi terlalu banyak. Demikian penjelasan Khaw Hui, ahli gizi Penang Adventist Hospital, dalam laporan The Star Online.

(Baca juga: Bukan Thailand, Surga Durian Itu Bernama Indonesia)

Tahu dan bayam

Dikatakan bahwa kombinasi konsumsi bayam dan tahu pada saat bersamaan dapat menyebabkan perkembangan batu ginjal kalsium oksalat.

Banyak yang berspekulasi bahwa asam oksalat yang ditemukan pada bayam bisa berikatan dengan kalsium yang ditemukan dalam tahu dan membentuk batu ginjal.

Meskipun benar bahwa oksalat akan mengikat kalsium, tetapi informasi yang akurat adalah kalsium diperlukan untuk oksalat meninggalkan tubuh dan tidak membentuk batu ginjal.

Penelitian juga menunjukkan bahwa seseorang harus mengurangi asupan makanan yang tinggi oksalat dan mengonsumsi lebih banyak makanan yang kaya kalsium.

(Baca juga: Tidak Kalah Dari Malaysia, Inilah 8 Jenis Durian Asli Indonesia Nan Lezat)

Ikan dan produk susu

Beberapa orang mengatakan bahwa mengonsumsi ikan dan produk susu secara bersamaan bukanlah ide bagus karena merupakan kombinasi beracun atau bisa menyebabkan kondisi kulit yang dikenal sebagai Vitiligo, yang menyebabkan hilangnya warna kulit.

Sebenarnya, tidak ada bukti ilmiah yang mengklaim ini. Bahkan ada penelitian yang dilakukan untuk menghilangkan mitos ini.

Seseorang yang mengalami mual, gatal atau sakit perut setelah makan kedua makanan tersebut kemungkinan besar karena intoleransi laktosa atau alergi terhadap jenis ikan tertentu.

Ini bisa terjadi jika ikan atau susu dikonsumsi bersama atau terpisah.

Oleh karena itu pastikan makanan ditangani dengan benar dan aman sebelum dikonsumsi. Pastikan ikan itu segar dan dimasak dengan baik, serta susu dikonsumsi sebelum kadaluwarsa.

Permen mint dan minuman berkarbonasi

Mitos bertahun-tahun ini adalah mengonsumsi permen mint setelah minum minuman berkarbonasi dapat menyebabkan kematian seketika karena campuran tersebut berubah menjadi racun sianida dan menyebabkan perut “meledak”.

Reaksinya sebenarnya bukan kimia tapi bersifat fisik. Para ilmuwan menemukan penjelasan rinci atas fenomena tersebut, yang terjadi karena proses yang dikenal sebagai ‘nukleasi’.

Permen mint memiliki ribuan pori-pori kecil di permukaannya (ini yang disebut situs nukleasi) dan karbon dioksida dalam minuman bersoda tertarik pada benjolan kecil ini.

Yang terjadi selanjutnya adalah terbentuknya gelembung cepat yang akhirnya berubah menjadi bentuk yang mengamuk.

Telur dan pisang

Banyak yang mengatakan kombinasi antara telur dan pisang di perut bisa berubah menjadi racun dan berakibat kematian.

Tidak ada penelitian ilmiah yang mengatakan bahwa pisang yang dimakan bersama telur akan membentuk racun apapun.

Kendati demikian, perlu diingat langkah aman dalam penanganan dan pemasakan tertentu, terutama untuk telur karena telur mentah memiliki risiko memproduksi Salmonella, sejenis bakteri yang dapat meningkatkan risiko keracunan makanan.

Artikel Terkait