Intisari-Online.com -"Indonesia, khususnya Kalimantan, memang menjadi pusat durian di dunia," kata Moh. Reza Tirtawinata, direktur R & D Taman Wisata Mekarsari Bogor.
Dari 13 spesies durian di Asia Tenggara, delapan di antaranya ada di Indonesia. Dipastikan Raja Buah ini tidak tumbuh di daerah tropis Afrika dan Amerika Selatan.
(Baca juga:Tidak Kalah Dari Malaysia, Inilah 8 Jenis Durian Asli Indonesia Nan Lezat)
Selain cita rasanya, pohon durian memiliki keunikan lainnya. Pohon yang tumbuh dari biji tidak akan mewarisi sifat induknya 100%.
Pun berasal dari buah yang sama, masing-masing biji bisa memiliki ukuran, warna daging, ukuran biji, atau duri yang berbeda-beda.
Penyebabnya adalah faktor lingkungan. Misalnya saja faktor serangga penyerbuk, kondisi tanah, hingga cuaca.
Indonesia memiliki jenis, sebaran area, dan jumlah pohon durian terbesar di dunia.
Terutama di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Sayangnya, durian-durian yang berkualitas bagus sangat sulit ditemui di luar daerah asalnya.
Sudah habis duluan jadi rebutan di kampungnya sendiri. Padahal, banyak durian Indonesia yang jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan durian monthong.
Thailand sendiri hanya memiliki tiga jenis durian yang bagus, namun mengembangkannya dalam perkebunan besar.
Jika durian monthong diberi nilai 7 dari skala 10, menurut Reza banyak durian di Indonesia yang nilainya 9.
Hanya saja, secara komersial justru monthong yang dapat nilai 9 dan durian Indonesia hanya 6. Di sinilah kita tak berdaya.
Yuk, mengenal beberapa varietas durian di Indonesia.
Durian Petruk
Disebut-sebut sebagai durian paling enak. Sayangnya ketersediaan buah ini minim sehingga hanya bisa melayani sedikit pasar lokal.
Durian ini juga dijuluki "bantal emas" karena dagingnya tebal mirip bantal keemasan.
Durian Lai (Pampakin)
Di Kalimantan Timur disebut durian lai, di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah biasa disebut pampaken atau pampakin.
Durian Siterong
Durian Sigadung
Durian Matahari
Dinamai matahari lantaran warna dagingnya kuning cerah. Rasanya sangat enak, daging buah cukup tebal. Reza menemukan pertama kali di daerah Cimahpar, Bogor, tahun 1997.
(Baca juga:Surga Paul Walker di Bumi adalah Rumahnya yang Ada di Indonesia)
Durian Gundul
Permukaan kulitnya mirip batok kelapa, berwarna kecokelatan dan keras.
Rasa dagingnya manis dan bercampur gurih sedikit pahit, tak kalah dibandingkan dengan durian monthong. Bijinya tergolong besar sementara daging buahnya tipis.