Sementara Rochadi, meski hidup dengan standar Upah Minimum Provinsi, ia bisa menyekolahkan kedua anaknya di sekolah negeri yang berkualitas baik.
Istrinya yang menjadi buruh cuci juga berperan sehingga cicilan rumah tak pernah menunggak.
Yang pasti, keluarganya hampir selalu punya kesempatan untuk makan malam bersama di rumah - sesuatu yang sangat jarang terjadi di keluarga Anton.
Ketika Susan bertanya apa yang menyebabkan Rochadi terlihat jauh lebih segar dari suaminya, jawabnya:
"Barangkali Pak Anton terlalu keras bekerja, juga untuk pekerjaan yang sesungguhnya tidak dia suka. Kita memang tidak bisa memilih pekerjaan, hanya melakukan pekerjaan yang kita suka misalnya. Saya tidak pernah mendapat pekerjaan yang saya suka. Tapi saya selalu melakukannya dengan rasa suka."