Penulis
Intisari-Online.com – Gatal pada anus (pruritus ani) adalah masalah yang lazim terjadi, yang dirasa mengjengkelkan dan sering memalukan.
Usut punya usut, hampir semua orang pernah mengalaminya. Namun, kondisi ini umumnya dialami oleh anak-anak dan orang dewasa lanjut usia.
Kalau pada anak-anak biasanya disebabkan oleh cacing kremi. Sedangkan pada lanjut usia biasanya akibat kulit yang menua dan kering.
Nah, sedangkan yang terjadi di luar usia tadi tidaklah mudah untuk menentukan penyebabnya.
Dokter akan mencari tanda-tanda adanya kelainan kulit seperti psoriasis atau infeksi jamur dan juga memeriksa apakah ada hermoroid, fistula anus yang menjadi penyebab gatal dan iritasi.
(Baca juga: Sakit Perut, Muntah Hingga Demam Setelah Makan Sushi, Mungkin Ada Cacing Parasit yang Termakan)
Penyebabnya yang tepat seringnya tidak diketahui, tapi biasanya bukan gangguan yang serius.
Nah, berikut penyebab lain gatal pada anus:
1. Salah menggunakan sabun
Ada saja orang yang membersihkan anusnya dengan sabun dan kain lap kasar. Sebenarnya ini dapat menimbulkan gatal dan iritasi.
Sebaliknya bila kurang bersih membersihkan anys setelah buang air besar, juga dapat menimbulkan gatal dan iritasi.
(Baca juga: Malangnya Didin, Gara Gara Menangkap Cacing Terancam Penjara 10 Tahun)
2. Sembarang memilih obat
Ada juga mereka yang mengatasi gatal anusnya dengan menggunakan obat yang dijual bebas. Nah, hal inilah yang membuat gatalnya semaki menjadi-jadi.
Sebab bisa saja obat itu malah menimbulkan iritasi dan sensitisasi kulit.
3. Otot bermasalah
Kadang-kadang otot dan sfingter yang membuat anus tetap menutup, menjadi kendur sehingga kotoran merembes keluar dan menimbulkan iritasi pada kulit sekitarnya.
(Baca juga: Habis Liburan, Perempuan Ini Mengalami Ruam dan Gatal-gatal, Ternyata Ada Cacing Tambang di Bawah Kulitnya)
4. Stres
Beberapa dokter menyakini bahwa stres dapat merupakan salah satu faktor penyebabnya.
Bagaimana perawatannya?
Jika gantal tak kunjung pergi, cobalah beberapa hal ini. Namun ingat, bila tak membantu, segeralah periksakan ke dokter.
1. Berhenti menggaruk
Memang sangat sulit untuk berhenti menggaruknya, tapi usahakanlah dan cobalah. Menggaruk terus-menerus dapat menimbulkan peradangan dan merusak jaringan yang halus.
2. Alaskan daerah anus
Untuk mencegah iritasi akibat perembesan feses, beri alas katun di antara kedua bokong, menempel pada anus. Bila perlu, sering-seringlah mengganti alas itu.
3.Minum banyak cairan
Cobalah untuk minum air sebanyak 1,5 liter sehari. Dengan demikian feses menjadi padat dan lunak. Sebab feses yang keras makin membuat anus teriritasi.
4. Hindari makanan dan minuman tertentu
Sebaiknya kita tak mengonsumsi alkohol, kopi, teh, soda, kacang, berondong jagung, coklat, tomat, jus jeruk, dan susu kira-kira satu bulan.
Kemudian makanlah satu persatu jenis makanan tadi. Jika gatal makin bertambah karena makan salah satu makanan tersebut, hindari makanannya.