Find Us On Social Media :

Sinar Rontgen, Bisa Menembus Dada tapi Sangat Berguna untuk Dunia Kedokteran

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 9 Juli 2017 | 17:00 WIB

Rontgen

Intisari-Online.com – Sinar yang ditemukan Rontgen sebenarnya memerupakan sebuah gelombang elektromagnetik.

Panjang gelombangnya 1/10.000 kali panjang gelombang sinar matahari.

(Baca juga: Belajar Anatomi Langsung dari Museum Tubuh Bagong Adventure Malang, Anak-anak Juga Bisa Belajar Dunia Kedokteran)

Kita tidak dapat melihat sinar ini, tetapi dapat menembus benda, misalnya kertas, kayu, bahkan logam.

Kristal tertentu seperti seng sulfida (ZnS) atau barium platinsianat dapat bercahaya (fluoresensi) bila terkena sinar itu.

Untuk memperoleh sinar rontgen diperlukan seperangkat peralatan seperti alat penghasil panas dan aliran listrik tegangan tinggi (transformatoj), tabung penghasil sinar – atau disebut juga tabung rontgen - dan lembar film untuk pengamatan hasilnya.

Tabung rontgen terdiri atas silinder gelas hampa udara berisikan kawat pijar sebagai kutub negatif dan lempeng wolfram sebagai kutub positif.

Masing-masing  kutub bertindak sebagai katoda dan anoda, mirip bola lampu pijar.

Jika tabung dialiri listrik, pada kawat pijar terjadi panas sampai mencapai suhu di atas 2.000°C, dan keluarlah partikel-partikel elektron darinya menuju kutub positif.

Apabila di antara kutub negatif dan positif diberi beda aliran listrik tegangan tinggi, ribuan elektron tersebut bergerak sangat cepat, dan membentur lempeng kutub positif.

Pada proses ini terjadi perubahan energi, 99% energi diubah dalam bentuk panas dan 1% dalam bentuk sinar tidak tampak, yakni sinar rontgen.

Sama halnya dengan sinar matahari, sinar rontgen dapat juga menghitamkan kertas film karena dapat mengubah ion perak dalam kertas film menjadi logam perak yang berwarna hitam.