Ingat, Istilah Sperma Kental dan Encer Tidak Dikenal dalam Dunia Kedokteran!

Ade Sulaeman

Editor

Ingat, Istilah Sperma Kental dan Encer Tidak Dikenal dalam Dunia Kedokteran!
Ingat, Istilah Sperma Kental dan Encer Tidak Dikenal dalam Dunia Kedokteran!

Intisari-Online.com -

TANYA:

Dok, membaca kolom konsultasi dokter tentang ciri-ciri sperma sehat, saya mau tanya apakah jenis air mani yang encer dan kental dapat mempengaruhi anak yang dilahirkan nanti. Sebelumnya, saya membaca di kolom dokter kalau sperma yang baik adalah yang kental selama 15 menit. Sedangkan sperma yang encer dapat mempengaruhi kecepatan sperma berenang. Saya dan istri sekarang sedang berusaha mendapatkan anak laki-laki setelah sebelumnya punya anak perempuan. Setahu saya, tipe-tipe sperma anak laki-laki dan perempuan mempunyai karakteristik kecepatan lari yang berbeda. Terima Kasih.

(Alex, 32, Jakarta)

JAWAB:

Sekali lagi, istilah sperma "kental" dan "encer" sebenarnya tidak dikenal dalam dunia kedokteran. Tampaknya, istilah itu muncul dari iklan tidak profesional di media massa. Sperma normal yang baru diejakulasikan mempunyai kekentalan, yang kemudian mencair. Jadi jangan dianggap ada istilah sperma "kental" dan "encer".

Untuk mengetahui apakah sperma normal atau tidak, subur atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium. Tanpa pemeriksaan laboratorium, tidak dapat ditentukan keadaan kesuburan pria. Tetapi pemeriksaan laboratorium tidak cukup hanya sekali.

Mengenai perencanaan jenis kelamin bayi, itu lain lagi. Perencanaan jenis kelamin sangat tergantung pada perbandingan antara sel spermatozoa yang mengandung kromosom laki-laki dan perempuan. Kedua jenis sel spermatozoa ini berbeda secara biologik, karena itu dapat dipisahkan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk perencanaan jenis kelamin bayi, walaupun hasilnya tidak dapat dipastikan.

Cara sederhana adalah dengan mengatur kapan waktu melakukan hubungan seksual, mengatur siapa yang lebih dulu orgasme, sampai ke penggunaan bahan kimia tertentu. Lebih jauh, ada cara yang lebih canggih, yaitu memisahkan jenis sel spermatozoa dengan bahan tertentu kemudian diinseminasikan ke dalam rahim.

--

Jawaban oleh Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, Guru Besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

(kompas.com)