Selama Seminggu, Telah Terjadi 464 Gempa di Gunung Api Yellowstone, Berbahayakah?

Moh Habib Asyhad

Penulis

Taman Nasional Yellowstone

Intisari-Online.com –Taman Nasional Yellowstone merupakan daerah gunung berapi seluas 3.500 mil tepat di atas titik panas vulkanik.

Taman nasional yang berada di Wyoming ini merupakan rumah bagi ratusan spesies hewan, termasuk beruang, serigala, dan rusa.

(Baca juga:Kawah Ijen, Salah Satu Gunung Berapi Eksotis di Indonesia)

Nah, dilansir dari foxnews.com, sejak 12 Juni 2017, selama seminggu, telah terjadi 464 gempa di taman nasional Yellowstone.

Apakah itu berbahaya?

Menurut para ilmuwan dari University of Utah, yang memantai gunung berapi tersebut, gempa tersebut bukanlah hal yang baru.

“Memang ini adalah jumlah tertinggi gempa di Yellowstone dalam lima tahun terakhir,” ucap para ilmuwan.

“Namun jumlahnya lebih sedikit dari jumlah mingguan gemba bumi serupa yang terjadi pada 2002, 2004, 2008, dan 2010.”

Gempa terbesar di kawasan itu tercatat pada 15 Juni. Berskala sekitar 4,5 SR.

Lanjut para ilmuwan lagi, urutan tremor memiliki sekitar 30 gempa bumi yang berkekuatan 2 SR atau lebih besar dan empat gempa berkekuatan 3 SR atau lebih besar.

“Gempa umum terjadi di Yellowstone dan rata-rata hanya terjadi di sekitar 50% dari total seismisitas wilayah Yellowstone,” kata University of Utah Seismograph Stations (UUSS).

“UUSS akan terus memantau dan memberikan update selanjutnya.”

Sementara para ahli di Survei Geologi A.S (USGS) mengatakan bahwa ada risiko ledakan gunung berapiYellowstone lagi di masa depan.

Dalam catatan UUSS, ada tiga kali letusan di Yellowstone. Pertama 2,1 juta tahun lalu, 640.000 tahun lalu, dan 70.000 tahun yang lalu.

Artikel Terkait