Intisari-Online.com - Akhir April lalu, Nepal dilanda gempa dahsyat yang berkekuatan 7,8 Skala Richter yang menewaskan 7.365 jiwa. Sontak berbagai pemberitaan mengenai gempa tersebut memenuhi timeline media sosial. Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk mereka?
Akses yang cukup sulit ke Nepal mungkin membuat kita tidak bisa berbuat banyak. Tapi, apa yang dilakukan komunitas pemuda untuk korban gempa Nepal ini sangat menggugah hati.
Kumpulan pemuda yang tergabung dalam Yayasan Gerakan Mari Berbagi (GMB) menginisiasi Gerakan #1000rupiah4NEPAL. Gerakan ini bertujuan untuk mengajak para dermawan berdonasi untuk korban gempa di Nepal. Angka 1000 Rupiah tersebut memberikan pesan bahwa sekecil apapun bantuan kita tentu akan bermanfaat bagi orang lain.
Menariknya, gerakan ini dilakukan oleh anak muda dari berbagai latar belakang suku, agama, maupun daerah. Gerakan #1000rupiah4NEPAL ini juga serentak dilakukan di berbagai kota, diantaranya Palu, Bali, Balikpapan, Semarang, Bandung, Jakarta, Kepulauan Seribu, Tangerang, Yogyakarta, Aceh, dan Palembang.
Khusus di Jakarta, gerakan ini dilakukan dalam bentuk kampanye sosial. Saat Car Free Day (Minggu, 10/5/2015) di Bundaran Hotel Indonesia, pemuda GMB melakukan kampanye dan penggalangan dana melalui Gerakan #1000rupiah4NEPAL tersebut.
“Seandainya saja semua masyarakat Indonesia mau bergerak dan ikut serta berperan aktif berbuat sesuatu bersamaan menyumbangkan 1000 Rupiah, bayangkan berapa banyak manusia yang bisa kita bantu di Nepal,” ungkap Juan Firmansyah, salah satu pemuda GMB yang ikut kampanye kepada Intisari.
Nantinya, donasi yang terkumpul dari berbagai daerah akan disalurkan langsung ke korban gempa di Nepal melalui Nepal Solidarity Network, sebuah jaringan solidaritas global di Nepal yang aktif bekerja sama dengan berbagai NGO internasional.
Sebagai puncak kegiatan, akan dilakukan Malam Dana Peduli Nepal di Alun-alun Bandung pada 16 Mei 2015. “Di malam puncak ini akan ada kampanye sosial dan semua relawan akan berkumpul. Gerakan #1000rupiah4NEPAL ini mengajarkan kita untuk merasa apa yang mereka (korban gempa Nepal) rasakan,” pungkas Juan.