Find Us On Social Media :

Sambil Mudik Lebaran dan Liburan, Singgah Dulu di Kediaman Raja-Raja Yogyakarta

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 20 Juni 2017 | 11:00 WIB

Keraton Yogyakarta

Intisari-Online.com - Hampir dipastikan tidak ada penduduk di sekitar Yogyakarta yang tidak mengenal keraton.

Bukan lantaran letaknya tepat di jantung kota, di ujung Jln. Malioboro, sebuah kawasan wisata paling ramai.

Akan tetapi keraton sesungguhnya juga merupakan jantung kebudayaan dari masyarakat Yogyakarta itu sendiri.

(Baca juga: Membangun Kediaman Hati)

Di sinilah kita bisa menyaksikan lingkungan kediaman para raja Mataram Islam, sejak lebih dari 250 tahun lalu, yang sempat menjadi misteri bagi rakyat kebanyakan.

Lingkungan keraton atau istana raja yang langsung dikenali masyarakat adalah alun-alun utara.

Tempat inilah yang biasa digunakan untuk acara-acara besar tradisional seperti Gerebeg, Sekaten, atau sekadar menjadi tempat latihan para prajurit keraton.

Masyarakat bebas mengunjunginya, kapan pun mereka mau.

Aturan kepariwisataan keraton mulai diberlakukan jika pengunjung mulai memasuki kawasan di balik pagar istana.

Sebenarnya, Keraton Yogyakarta terdiri atas banyak bangunan, tapi untuk memudahkan kita bisa membaginya menjadi dua kawasan; keraton bagian depan dan keraton bagian tengah.

Untuk memasuki keraton bagian depan, pengunjung wajib membeli tiket masuk seharga Rp 3.000,-. Di sana kita bisa melihat tempat persidangan para pejabat kerajaan dengan Sultan pada dua bangunan bernama Pagelaran dan Siti Hinggil.

Di bagian belakangnya juga terdapat bangsal Witana, tempat menyimpan lambang-lambang kebesaran kerajaan untuk upacara.