Jadi Pangkalan Militer AS Terbesar di Timur-Tengah, Kenapa Qatar Justru Dituduh Dukung Teroris?

Ade Sulaeman

Penulis

Bandara Al Udeid AFB di Qatar

Intisari-Online.com - Sudah sejak dari tahun 2003 kawasan pangkalan udara Qatar, AL Udeid Air Force Base, yang merupakan pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah, digunakan oleh AS untuk melancarkan perang melawan terorisme.

Lebih dari 100 pesawat tempur AS berpangkalan di Al Udeid didukung oleh 11.000 personel militer AS yang juga menetap di Qatar.

Dari pangkalan Al Udeid itu militer AS melancarkan misi tempur untuk menggempur para teroris ISIS yang ada di kawasan Irak, Afghanistan, Suriah, dan lainnya.

Jet-jet tempur Qatar kadang juga mendukung operasi tempur itu dan beberapa kali melancarkan serangan udara terhadap posisi ISIS di Irak.

(Baca juga: Bahan Makanan Mulai Langka di Qatar, Iran dan Turki pun Kirimkan Bantuan)

Keterlibatan militer Qatar dalam peperangan melawan terorisme itu jelas menunjukkan bahwa Qatar bukan pendukung terorisme.

Lalu kenapa Arab Saudi tiba-tiba menuduh Qatar telah mendanai kelompok teroris yang nota bene juga didukung oleh Iran?

Sejauh ini Arab Saudi dan sejumlah negara-negara lainnya yang kemudian memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar memang belum bisa membuktikan tuduhan itu.

Apalagi pihak AS yang turut mencurigai Qatar malah mengatakan isu Qatar telah mendanai kelompok teroris tertentu akibat ulah hacker dari Rusia.

(Baca juga: Dampak Konflik Arab Saudi-Qatar: Mengenakan Jersey Barcelona Bersponsor Qatar akan Didenda Rp1,8 Miliar)

Yang jelas sejak Qatar menjadi kaya raya berkat tambang minyak dan cadangan gas alamnya, merupakan terbesar di dunia, Arab Saudi secara ekonomi jadi terganggu atau bahkan cemburu.

Negara raja minyak dan gas alam kini tidak lagi dipegang oleh Arab Saudi, melainkan Qatar.

Tapi, yang membuat Arab Saudi berang, Qatar juga banyak melakukan kerja sama secara ekonomi dengan Iran, negara yang secara politis paling dibenci oleh Arab Saudi.

Qatar yang merupakan negara kecil di Semenanjung Teluk Persia, memang harus bisa melakukan kerja sama dengan negara-negara sekitarnya untuk bisa berkembang pesat.

Namun kemajuan ekonomi Qatar itu rupanya tidak disukai oleh Arab Saudi yang juga ketua negara-negara koalisi Islam yang saling sepakat memerangi terorisme.

Qatar yang akrab dengan Iran, dituduh oleh Arab Saudi juga turut membiayai kelompok teroris dukungan Iran yang beraliran syiah.

Apalagi saat ini pasukan Arab Saudi sering dibuat kelabakan oleh kelompok teroris Houti beraliran syiah yang sedang bertempur di Yaman.

Tuduhan Arab Saudi kepada bahwa Qatar telah mendukung terorisme harus bisa dibuktikan.

Pasalnya tuduhan itu termasuk aneh karena Qatar jelas-jelas telah menjadi basis bagi militer AS untuk melancarkan perang melawan terorisme.

Jika tuduhan itu tidak bisa dibuktikan maka latar belakang Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Qatar sangat mungkin karena masalah ekonomi.

Artikel Terkait