Find Us On Social Media :

Butuh Software yang Terintegrasi untuk Mencegah Terjadinya Kecelakaan Pesawat

By K. Tatik Wardayati, Senin, 29 Oktober 2018 | 19:45 WIB

Butuh waktu satu-dua tahun agar software itu menjadi matang untuk digunakan. Jadi, kalau mau pakai suatu software harus diputuskan di manajemen tertinggi dan selama berapa tahun diusahakan jangan diubah,” ujar Azzy.

Baca Juga : Lion Air JT 610 Jatuh, Begini Cara Pilih Tempat Duduk Paling Aman di Pesawat

Tidak murah

Memang tidak murah software untuk membuat sistem skedul yang di dalamnya ada regulasinya itu. Kisaran harganya 150.000-200.000 dolar AS. Setelah dibeli, agar penggunaannya optimal perlu dilakukan pelatihan bagi mereka yang akan mengoperasikannya.

Boleh jadi, penggunaannya yang tidak optimum karena operator hanya membeli software tanpa membeli pelatihannya. “Kalau beli software itu memang harus seakarakarnya dan cari orang yang benar-benar paham,” saran Azzy.

Dia mencontohkan, untuk perencanaan penjadwalan sekitar 3.000 pilot untuk 30 hari ke depan, membutuhkan waktu tiga hari.

Software ini kerja tiga hari. Kita bilang proses, puter tuh (software), mengelola yang izin, yang cuti, yang sakit, ketersediaan pesawat dan pilot juga awak kabin. Misalnya, satu jam di-run selesai, tapi masih banyak ‘merah’; error. Artinya, masih ada yang kelebihan jam terbang, pilot ini tak boleh berpasangan dengan pilot itu, dan lain-lain. Diolah lagi dan lagi. Itu fine tune-nya butuh tiga hari.”

Baca Juga : Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh Gunakan Boeing 737 MAX 8 Terbaru, Apa Keistimewannya?

Lion Air Group sekarang ini menggunakan sistem penjadwalan kru pesawatnya menggunakan Geneva Crew Scheduling System. “Nanti akan diganti menjadi Cyber (Cyber Jet Airline solutions), “ ujar Andy M Saladin, Manajer Public Relations Lion Air Group.

Begitu juga dengan Citilink Indonesia, yang menggunakan software Geneva itu.

Software itu digunakan karena cocok untuk maskapai penerbangan yang berkonsep LCC (low cost carrier) karena lebih simpel,” ujar Hadinoto Soedigno, Direktur Operasi Citilink Indonesia.

Untuk operator sebesar Lion Air, termasuk Batik Air dan Wings Air, juga Citilink yang berkonsep LCC, pengoperasi software yang terintegrasi dengan benar dan digunakan optimum, mutlak diperlukan.