Penulis
Intisari-Online.com - Hubungan dengan China makin memburuk, sebaliknya hubungan Taiwan dengan AS justru semakin membaik.
Dorongan Presiden AS Donalad Trump terhadap ekspansi militer Beijing dan strategi politik di kawasan Indo-Pasifik telah melihat hubungan pertahanan antaraAS dan Taiwan menjadi lebih dekat dari sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir.
AS telah menyetujui kesepakatan senjata dengan Taiwan dalam waktu yang lebih cepat bila dibandingakan dengan presiden terdahulu.
Sejak Trump menjabat pada tahun 2016, kebijakan yangdiambilnya kerap bertentangan denganChina dan lebih memfokuskan pertahanan Taiwan.
Namun, para analisis mengatakan pemerintah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen perlu mengevaluasi signifikansi dan dampak dari kebijakan tersebut, mengingat hubungan hipersensitif antara AS, China dan Taiwan.
Awal bulan ini, Asisten Menteri Pertahanan untuk Keamanan Asia dan Pasifik, Randall Schiver, menegaskan bahwa transaksi penjualan militer AS pada Taiwan menjadi lebih intens.
Pada September lalu, diadakan persetujuan untuk penyediaan suku cadang dan logistik lainnya untuk beberapa jenis pesawat militer Taiwan bernilai US $ 330 juta (Rp5 triliun).
Kesepakatan tersebut datang dalam jangka waktu kurang dari setahun setelah Pentagon setuju menjual US $ 1,4 miliar (Rp21 triliun) rudal, torpedo, dan sistem peringatan dini ke Taiwan.
Tanggapan untuk pembelian senjata Taiwan pun ditanggapi AS dengan cepat.
Nampaknya, Chinamenjadi alasan utama AS untuk mengambil pendekatan yang hati-hati terhadap setiap kesepakatan senjata dengan Taiwan.
China berulang kali memperingatkan AS agar tidak menjalin hubungan militer yang lebih dekat dengan Taiwan.
Baca Juga : Tewas Dalam Kecelakaan Helikopter, Siapakah Pemilik Leicester City Vichai Srivaddhanaprabha?
China juga telah memprotes setiap perjanjian senjata yang telah dibuatAS-Taiwan sertasetiaptransaksi AS-Taiwan yang dianggap telah melanggar prinsipsatu-China.
Para pejabat dan analisis Taiwan mengatakan kesepakatan terbaru mengindikasikan bahwa Trump menanggapi dengan cepat terhadap permintaan senjata Taiwan.
AS berdalih hal ini bertujuan untuk membantu Taiwan membangun pertahanannya dalam menghadapi ancaman militer yang semakin meningkat di daratan China.
China telah menangguhkan setiap transaksi dengan Taiwan.
Baca Juga : Lion Air JT-610 Hilang Kontak, Kesaksian Masyarakat Ungkap Posisi Terakhir Pesawat di Kepulauan Seribu
Selain itu, China juga menggelar serangkaian latihan perang di sekitar Taiwan untuk mengintimidasinya.
Hal tersebut terjadi setelah Tsai menjadi presiden pada tahun 2016 dan menolak kebijakan satu-China.
China juga berusaha untuk mengisolasi Taiwan secara internasional dengan memburu lima sekutu diplomatiknya sejak Tsai menjabat.
Wang Kung-yi, seorang profesor ilmu politik di China, mengatakan bahwa terlihat jelas bahwa Tsai mencari dukungan dari AS.
Apalagi Trump melihat China sebagai pesaing strategis bukan mitra.
Hal ini membuat Trump mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan Taiwan.
Sejak Trump menandatangani undang-undang Taiwan Travel Act pada Maret untuk mengizinkan pejabat tingkat atas mengunjungi Taiwan, hubungan militer AS-Taiwan semakin dekat, kata Wang.
Baca Juga : 4 Kali Selamat Dari Hukuman Mati, Pria Ini Menuntut Keadilan Setelah Divonis Bersalah Selama 23 Tahun