Find Us On Social Media :

Peserta Electric Jakarta Marathon Meninggal: Mengapa Dokter Bolehkan Joging, Tapi Melarang Lari?

By Intisari Online, Minggu, 28 Oktober 2018 | 12:00 WIB

Ketahui Efek Radikal Bebas

Salah satu risiko berolahraga dengan intensitas tinggi adalah radikal bebas.

Samuel menjelaskan bahwa saat tubuh bergerak dengan intensitas tinggi akan terjadi pelepasan radikal bebas.

Dalam penjelasannya, ia mengatakan radikal bebas adalah biang dari segala penyakit yang akan merusak sel-sel tubuh yang sehat. Ia menambahkan ketika terjadi pelepasan radikal bebas, terjadi perusakan sel pembuluh darah. Saat sel tersebut rusak akan timbul flek yang akan menyebabkan kolesterol dan terjadi sumbatan yang berbahaya bagi jantung.

Dokter gizi tersebut juga mengatakan bahwa efek tersebut tidak terjadi seketika namun dalam waktu yang lama.

"Radikal bebas merusak (sel) pelan-pelan. Jadi di kemudian hari akan timbullah penyakit-penyakit yang berbahaya itu. Karena banyak sel-sel tubuh yang rusak," kata dr. Samuel.

Sedangkan Donny berpendapat, olahraga berintensitas tinggi berbahaya bagi tubuh karena tubuh menerima stres sampai mendekati batas maksimum. Namun, ia juga mengatakan bukan berarti hal ini tidak boleh dilakukan.

"Boleh dilakukan asal dengan persiapan yang baik. Misal pada saat latihan tubuh sudah diprogram dalam latihan secara sistematis dan terukur untuk beradaptasi terhadap stress latihan akibat intensitas tinggi," ujar Donny.

"Selain itu, penting juga untuk memperhatikan proses pemulihan. Latihan yang berat akan percuma jika tidak dibarengi proses pemulihan yang baik, yang ada bukannya peningkatan performa malah tubuh akan mengalami over training," sambungnya.

Untuk menangani bahaya bagi tubuh yang melakukan olahraga intensitas tinggi keduanya sepakat bahwa perlunya antioksidan.

"Radikal bebas ditangkal dengan antioksidan," kata dr Samuel.

Dokter tersebut juga berpendapat untuk atlet yang berolahraga intensitas tinggi disarankan untuk mengonsumsi suplemen antioksidan karena dari makanan saja tidak cukup.

Sementara untuk orang yang terbiasa olahraga ringan, antioksidan bisa didapatkan dalam makanan seperti buah dan sayur. Tak harus minum suplemen.

"Atlet sekarang diberi (suplemen) antioksidan oleh organisasinya. Karena atlet-atlet lebih berisiko, olahraga yang mereka lakukan, kan, dibuat over training atau berlebihan," ujar dr Samuel.

Donny mengatakan, radikal bebas bisa ditangkal dengan pola latihan yang terukur dan teratur.

Selain itu, Donny juga mengatakan pola pemulihan yang baik (istirahat cukup, makan yang bergizi) serta minum vitamin khususnya yang mengandung antioksidan akan sangat membantu untuk melawan radikal bebas.

Baca Juga : Pria yang Suka Olahraga Lari Dianggap Menarik oleh Wanita