Find Us On Social Media :

Bertandang ke Kota Ini, Tinggal Menyeberangi Meja Saja Sampailah Kita ke Korea Utara

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 26 Oktober 2018 | 18:30 WIB

Tiba di desa perbatasan ini kami diajak masuk ke Gedung MAC (Military Armistice Commission), yang menjadi tempat tatap muka utusan PBB dengan Korea Utara.

Gedung ini lebarnya kira-kira 5 m, panjangnya 10 m. Di tengahnya ada meja perundingan. Garis tengah meja ini betul-betul garis perbatasan kedua negara. Di luar gedung perbatasan ditandai dengan polisi tidur, dengan lebar 20 cm dan tinggi sekitar 10 cm.

Baca Juga : Di Tengah Isu Kelaparan Warga Korea Utara, Kim Jong-un Justru Pamer Mobil Mewah Senilai Rp7 Milliar

"Di gedung ini semua pembicaraan bisa didengar Korea Utara dan PBB, jadi jangan bicara yang provokatif," Nelson memperingatkan. Memang di bawah setiap meja ada cantelan mikrofon.  Ketika kami masuk, dua tentara dari PBB dan dua dari pihak Korea Utara ada di dalam. Mereka menjaga bagiannya masing-masing.

"Jika kalian ingin menginjak Korea Utara, silakan ke seberang meja," ujar Nelson serius. Kami pun beramai-ramai bergerak ke sisi utara meja. Saya untung, sempat berpotret dengan tentara yang menjaga di depan bendera PBB dan Korea Utara.

Karena memang tidak ada lagi yang bisa dinikmati, kecuali membayangkan betapa lucunya suasana ini, kami pun keluar, menuju menara bertingkat dua. Di menara ini ada kamera televisi pengamat untuk merekam gerak-gerik tentara lawan. Kami pun berfoto di sini.

Di bagian Korea Utara mereka meneropong kegiatan kami. Ya, main lihat-lihatan. Menurut Nelson, Korea Utara juga menyelenggarakan tour ke Panmunjom, tetapi jumlahnya tidak   sampai sepertiga dari pihak Selatan. (Turis pihak Selatan jumlahnya ± 66.000 orang).

Baca Juga : Tim Sar Menemukan Jenazah Warga Negara Korea Selatan di Reruntuhan Hotel Roa Roa Palu

Dikeroyok gara-gara menebang pohon

Dari Panmunjom ini kami bergerak ke Check Point 5 yang terletak di atas bukit. Dari sini kami bisa melihat kumpulan gedung di wilayah Korea Utara yang dijuluki 'Desa Propaganda' Kae Seong.

Menurut Nelson, flat-flat yang jumlahnya banyak itu cuma gedung kosong. Penghuninya yang mestinya ribuan cuma ada dua puluh ofang, yang bertugas memelihara 'desa', menaikkan bendera yang konon panjangnya sampai 30 m dan lebar 20 m di atas menara yang tingginya sekitar 80 m. Namanya juga propaganda.

Di sini sebenarnya kami hanya boleh memotret ke arah Korea Utara. Namun, ketika ada yang menyerempet ke arah pos jaga yang sebesar kios di pasar itu, baik Nelson maupun MP yang mengantar, tidak memberi peringatan.