Find Us On Social Media :

Juara Miss Grand International Pingsan: Ini Beda Miss Grand Internasional dengan Miss Universe dan Kontes Kecantikan Lainnya

By Ade Sulaeman, Jumat, 26 Oktober 2018 | 11:15 WIB

Intisari-Online.com - Ajang Miss Grand International 2018 menjadi pembicaraan.

Bukan tentang siapa yang memenangi kontes kecantikan tersebut, melainkan mengenai apa yang terjadi setelah sang pemenang diumumkan.

Ya, Clara Sosa yang mewakili Paraguay jatuh pingsan hanya sesaat setelah dirinya diumumkan sebagai pemenang.

Detik-detik saat Sosa jatuh terekam dalam video yang viral di dunia maya.

Baca Juga : Dugaan Perselingkuhan Atas Tewasnya Satu Keluarga di Palembang: 3 Alasan Suami Selingkuh dan Cara Mencegahnya

Dalam kontes kecantikan yang digelar di Yangon, Myanmar, pada Kamis (25/10/2018) tersebut, wakil Indonesia, Nadia Purwoko meraih posisi ketiga.

Sementara posisi kedua diraih oleh peserta asal India, yaitu Meenakshi Chaudhary.

Di balik berita tersebut, ternyata masih banyak orang bertanya-tanya soal apa bedanya Miss International dengan Miss World, Miss Universe, atau Miss Grand International?

Baca Juga : Ini Rumah Menteri Susi Pudjiastuti di Pangandaran, 400 Pegawai Susi Air Tinggal di Sini

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak uraiannya dalam artikel yang dilansir dari kompas.com berikut ini.

Sejatinya, ada berbagai ajang ratu kecantikan internasional. Tiga yang terbesar adalah Miss Universe, Miss World, dan Miss International.

Miss World adalah ajang ratu kecantikan internasional terlama. Digelar pertama kali tahun 1951 oleh Organisasi Miss World.

Pendirinya adalah seorang CEO asal Inggris, Eric Morley. Namun ketika Eric meninggal tahun 2000, organisasi ini dipegang istrinya Julia Morley.

Awalnya, Miss World merupakan Festival untuk kontes bikini yang baru terkenal pada tahun itu.

Namun media menyebutnya sebagai Miss World. Setelah itu, acara ini menjadi ajang tahunan kontes ratu kecantikan internasional.

Tujuan utamanya untuk mengumpulkan dana yang akan dibagikan kepada anak-anak. Sejak pertama kali digelar, Miss World sudah mendapatkan dana sebesar 250 juta Euro.

Selain itu, ajang ini mampu mempengaruhi pariwisata khususnya untuk tuan rumah ajang Miss World. Slogan Miss World adalah Beauty with a Purpose.

Baca Juga : Meski Kulit Kekasihnya Dipenuhi Luka, Pria Tampan Ini Mantap Ingin Hidup Bersamanya

Untuk Indonesia, prestasi terbaik diraih Maria Harfanti yang meraih juara 3 Miss World 2015.

Salah satu pemenang Miss World yang terkenal ialah Aishwarya Rai tahun 1994.

Setahun setelah Miss World, ajang Miss Universe lahir. Tepatnya tahun 1952.

Awalnya, ini merupakan ajang Pasific Mills yang mempromosikan pakaian renang dan menjadi ajang ratu kecantikan internasional yang prestisius di negara Amerika Latin.

Tahun 1996, Donald Trump, yang sekarang merupakan Presiden AS, membeli hak siar bekerjasama dengan CBS. Tahun 2003, hak siar diambil oleh NBC.

Inilah yang menjadi alasan mengapa ajang Miss Universe sangat America centris karena selalu diadakan di Amerika Serikat dan pemenangnya rata-rata dari Amerika Latin.

Slogan Miss Universe adalah 3B (Brain, Beauty, and Behavior). Artinya pemenang tidak hanya cantik, namun memiliki kepandaian dan sopan santun yang tinggi.

Miss International (bernama resmi Miss International Beauty Pageant) adalah kontes kecantikan terbesar ketiga di dunia setelah Miss World dan Miss Universe.

Baca Juga : Ketahuan Pacaran dengan Siswa Kelas 5 SD, Guru Musik Usia 41 Tahun Dipecat!

Ajang ini diselenggarakan pertama kali di Long Beach, California, AS pada 1960 setelah kepindahan ajang Miss Universe ke Miami Beach.

Diselenggarakan di Long Beach sampai dengan 1967, ajang ini pindah ke Jepang pada 1968–1970, diselenggarakan setiap tahun di kota yang sama dengan tempat penyelenggaraan Japan Expo.

Pada 1971 dan 1972, ajang ini kembali diselenggarakan di Long Beach, tetapi setelah itu ajang ini kembali diselenggarakan setiap tahun di Jepang. Dan sejak tahun 2004 Cina bergantian dengan Jepang menyelenggarakannya.

Walaupun disebut juga sebagai "Festival Kecantikan" dan bahkan "Olimpiade Kecantikan", ajang ini tidak hanya didasarkan pada penampilan.

Peserta diharapkan bertindak sebagai "Duta Besar Perdamaian dan Kecantikan", menunjukkan kelembutan, kebaikan, persahabatan, kecantikan, intelijensi, kemampuan untuk bertindak, dan, yang paling penting, sensibilitas internasional yang besar.

Tujuan utama kontes kecantikan Miss International adalah untuk mempromosikan perdamaian dunia, goodwill, dan pemahaman.

Sedangkan Miss Grand International adalah kontes kecantikan yang bertujuan untuk ikut serta menciptakan perdamaian dan menghentikan peperangan.

Wakil dari Indonesia yang pernah memegang gelar Miss grand International adalah Ariska Putri Pertiwi, dimana Ariska adalah wanita Asia pertama yang mendapat gelar tersebut.

Baca Juga : Rivaldo Ferre, Bintang Timnas U-19 Jadi Sorotan Inernasional hingga Nilai Transfernya Miliaran

Senior Corporate Communication PT Mustika Ratu, Mega Angkasa mengatakan di bawah Yayasan Puteri Indonesia ada empat kontes kecantikan dunia yang diikuti untuk mewakili Indonesia.

Keempat kontes kecantikan itu, yakni Miss Universe, Miss International, Miss Supranational dan Miss Grand International. Masing-masing ajang kecantikan itu memiliki kriteria berbeda.

"Setelah dijual Donald Trump, Miss Universe lebih fokus kepada model olahragawan dan orang-orang berprestasi, dia juga menjadi duta HIV/AIDS dan bibir sumbing," ujarnya.

"Kemudian, Miss Internasional ditujukan kepada ke culture atau kebudayaan. Lalu Miss Supranational lebih kepada supermodel, artis, olahragawan, dan terakhir Miss Grand International pada advokasi ke perdamaian dunia," kata Mega saat dihubungi Kompas Lifestyle, Jakarta, Rabu (15/11/2017).

Untuk mewakili keempat kontes kecantikan itu, masing-masing harus memenangi kontes kecantikan Puteri Indonesia.

Untuk Miss Universe, maka harus menjadi juara pertama Puteri Indonesia; Miss International berada di posisi runner up-1 Puteri Indonesia; Miss Supranational berada di posisi runner up-2 Puteri Indonesia; Miss Grand International berada di posisi runner up-3 Puteri Indonesia.

"Syarat utama tinggi minimal 170 cm. Kemudian karena ini beauty pageant (kontes kecantikan) maka beauty jadi utama, dan brain (kepintaran)," kata Mega.

Setelah terpilih, mereka akan dipersiapkan langsung oleh YPI untuk mengikuti kontes kecantikan tersebut.

Pembekalan seperti kemampuan berbahasa Inggris, perawatan kecantikan dari ujung rambut sampai kaki, dilakukan dalam bentuk serupa. Pembekalan berbeda dilakukan khusus terkait karakter kontes kecantikan.