Penulis
Intisari-Online.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan pada hari Rabu (24/10) bahwa Rusia akan terpaksa menargetkan negara-negara Eropa yang setuju untuk menjadi tuan rumah rudal nuklir AS.
Hal itu disampaikan menyusul mundurnya AS dari perjanjian perang senjata pada masa Perang Dingin.
Berbicara pada konferensi pers, Putin mengatakan dia ingin membahas apa yang disebutnya sebagai rencana berbahaya AS untuk keluar dari perjanjianIntermediate-Range Nuclear Forces (INF) melalui Donald Trump.
Kedua pemimpin diperkirakan akan mengadakan pembicaraan di Paris pada 11 November mendatang.
Baca Juga : Trump Berniat Akhiri Perjanjian Nuklir, Putin Siapkan Rudal yang Bisa Ratakan Amerika
Rusia menyebut keputusan Trump untuk membatalkan perjanjian tahun 1987 adalah berbahaya.
Perjanjian tersebut berisi persetujuan untuk menghancurkan rudal balistik jarak pendek dan menengah milik kedua negara dari daratan Eropa.
Trump juga menuduh Rusia melanggar perjanjian itu, namun tuduhan tersebut disangkal oleh Rusia yang mengatakan AS-lah yang melanggarnya.
Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan kepada Putin pada hari Selasa (23/10) bahwa AS akanmeneruskan rencananya untuk mundur dari perjanjian meski ada keberatan dari Rusia dan beberapa negara Eropa.
Putin mengatakan bahwa Rusia harus menanggapi dengan cara yang sama dan akan melakukannya dengan cepat jika AS keluar dari perjanjian itu.
Ketika ditanya apa yang akan dilakukan Rusia jika Trump keluar dari perjanjian itu, Putin berkata, "Menjawab pertanyaan Anda secara langsung, dapatkah kita menanggapi. Kita bisa, dan itu akan sangat cepat dan sangat efektif."
"Jika AS benar-benar menarik diri dari perjanjian INF, pertanyaan utamanya adalah apa yang akan mereka lakukan dengan misil-misil jarak menengah yang akan muncul sekali lagi."
Baca Juga : Aneh, Satu Tempat Ini Tidak Pernah Lagi Dipetakan oleh Google Earth AS Selama 8 Tahun, Ada Apa Gerangan?
Putin menambahkanjika ASakan membawa misil-misil ke Eropa, tentu saja tanggapanRusia harus mencerminkan ini.
Dan jika negara-negara Eropa setuju untuk menjadi tuan rumah pengembangan misil tersebut, mereka harus memahami bahwa mereka menempatkan wilayah mereka sendiri berada dalam risiko kemungkinan serangan balik.
Putin mengatakan dia tidak mengerti mengapa perlu menempatkan Eropa dalam bahaya seperti itu.
Itu adalah situsi yang ingin dihindari Rusia jika memungkinkan.
Baca Juga : Sempat Sedih karena Tidak Ada Satupun yang Datang ke Ulang Tahunnya, Anak Ini Akhirnya dapat Kejutan Besar
Pejabat tinggi NATO pada Rabu (24/10) menyalahkan Rusia karena melanggar perjanjian itu, tetapi mengatakan dia tidak percaya ancaman Rusia akan mengarah pada penyebaran rudal AS baru di Eropa.
Rusia memiliki pilihan untuk menyebarkan rudal jarak menengah di wilayah Eropa diKaliningrad, Laut Baltik.
Langkah itu juga bisa menempatkan Eropa dalam jangkauan.
Putin khawatir dunia mungkin akan memasuki perlombaan senjata.
Selain perjanjian kontrol senjata AS-Rusia, pakta START yang mengatur peluncuran rudal strategis yang berakhir pada 2021 juga tidak jelas.
Jika semua perjanjian itu dibubarkan, tidak ada yang bisa membatasi pengembangan senjata antar negara.
Hal itu akan menempatkan dunia dalam situasi yang berbahaya karena yang tersisa hanya perlombaan senjata.