Advertorial
Intisari-Online.com - Google Earth selalu memperbarui tempat yang dipetakan setiap periode tertentu.
Namun ada satu tempat yang tidak diperbarui oleh Google Earth AS selama 8 tahun.
Dari tahun 2008 hingga 2016,serangkaian tempat di danau kering di Nevada Barat Daya yang terletak di Tonopah Test Range tidak dapat dipetakan oleh Google Earth.
Beberapa peneliti (Brendan Byrne dan Dhruv Mehtora) tentu ingin mengetahui bagaimana dan mengapa keanehan tersebut bisa terjadi.
Baca Juga : (Foto) Mengejutkan, Google Earth Berhasil Rekam 7 Rahasia Gelap di Bumi
Meski saat ini tempat tersebut telah diperbarui di Google Earth yang diambil tanggal 1 Oktober 2017, namun kejadian tersebut masih menimbulkan pertanyaan.
Sejak para peneliti memulai penyelidikan mereka, pihak Google Earth memperbarui set data historisnya untuk menyertakan gambar dari tahun 2014 dan 2015.
Namun, tetap saja masih ada total jeda 6 tahun yang tak teridentifikasi.
Kesenjangan tersebut terjadi selama 8 tahun tanpa adanya pengakuan dari pihak Google, Alphabet, atau pemerintah federal bahwa ini dapat terjadi lagi tanpa adanya peringatan atau pengawasan.
Baca Juga : Selain Ikut Piala Asia U-19, Timnas Indonesia Juga Ikut Piala AFF 2018 Lho, Siapkan Dukungan!
Karena peneliti belajar lebih banyak tentang citra satelit komersial, situs uji eksperimental militer dan mekanisme Google Earth, mereka menyadari satu-satunya cara untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan menemukan dan membeli citra satelit'Tonopah Gap' sendiri.
Tonopah adalah subbagian dari Nellis Test and Training Range, yang dioperasikan bersama oleh Departemen Energi dan Angkatan Udara.
Sejak awal 1950-an, Nellis Range telah menjadi lokasi pengujian kedirgantaan dan senjata pemerintah secara ekstensif.
Banyak danau kering seperti di situs yang secara historis digunakan untuk latihan sasaran udara.
Baca Juga : Tak Gentar Ancaman Trump, Putin Siapkan Nuklir yang Bisa Ratakan Amerika
Ada banyak fasilitas pengujian senjata eksperimental di Amerika Serikat.
Namun, anehnya, tak satupun dari tempat-tempat itu punya rentang waktu yang lama tanpa adanya pembaharuan pada Google Earth.
Peneliti kemudian mengasumsikan adanya sensor di tempat federal dan mulai bertanya-tanya apa, tepatnya, yang membuat tempat itu berbeda di Tonopah.
Baca Juga : Alih-alih Bikin Jengkel, Aksi 13 Truk Berbaris Tutupi Jalan Ini Justru Menyentuh Hati
Mereka tertarik dengan mekanisme yang digunakan dalam penyensoran.
Apakah itu komponen fisik dari satelit itu sendiri yang mencegahnya mengambil foto atau sebuah perintah langsung dari pemerintah federal ke perusahaan satelit?
Pada tahun 1992, 32 tahun setelah satelit pengintaian AS pertama yang diorbitkan, Undang-undangLand Remote Sensing Policy AS membuatnya legal untuk dijual kepada sipil.
Jika seseorang dapat membeli citra satelit, keuntungan taktis tertentu akan hilangolehpasukan militer atau keamanan AS.
Namun, mantan CIA Senior Intelligence Officer Michele Brunngraber mengatakan argumen bahwa akan lebih baik untuk menjadikan kontraktor AS sebagai pendominasi industri.
Pada tahun 2016 Walter Scott, pendiri Digital Globe, vendor citra satelit komersial terkemuka memohon untuk melepaskan kekuatan industri penginderaan jauh komersial AS.
"Kami dapat memperoleh salah satu gambar dari dasar danau kering di Apollo dengan harga $ 1.984,50 (Rp30juta). Niat awal kami adalah mendapatkan hak cipta eksklusif dari gambar tersebut, kemudian menjualnya ke Google Earh dengan harga $ 1 (Rp15.000).
Baca Juga : Timnas Indonesia U-19 Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-19, Inilah 'Raja' Piala Asia Sepanjang Sejarah
Hubungan erat antara sektor swasta dan pemerintah ini memungkinkan pemeritah federal untuk menyensor satelit secara resmi dan tidak.
Metode penyensoran resmi dikenal sebagai 'Formal Interruption of Normal Commercial Operations', yang juga dikenal sebagai 'Operasi Modifikasi' atau 'Shutter Control'.
Untuk menentukan apakahShutter Control telah digunakan untuk menyensor Tonopah, peneliti memperoleh serangkaian citra satelit dari Apollo Maping di dasar danau kering (Antelope Lake dan Main Lake).
Mereka dapat mengidentifikasi setidaknya 8 gambar (dari 2009, 2011, 2013, dan 2014) yang akan memenuhi kebutuhan nyata Google Earth.
Namun, hal ini tidak membuktikan bahwa pemerintah federal tidak terlibat dalam penyensoran gambar dasar danau kering pada Tonopah.
Itu hanya membuktikan bahwa ada sejumlah besar gambar yang bisa digunakan Google Earth untuk mengisi kekosongan.
Foto satelit, terutama berguna dalam kasus saatorang tidak ingin pesawat terbang di atas medan tertentu.
Untu itu, foto satelit tersebut dibeli oleh Google dari berbagai vendor.
Mulai tahun 2009, menurut Google Earth Blog, pembaharuan terjadi setiap 60 hari sekali.
Pada tahun 2014, menurut versi terbaru dari blogspot tersebut, waktu pembaharuan menjadi setengahnya.
Analisis Google Earth Blog terkait oleh Timothy Whitehead pada tahun 2012 menunjukkan bahwa Google Earth mencakup seluruh Amerika Serikat 'kira-kira setiap tiga tahun', kecuali 'hanya satu area kecil di Nevada yang tampaknya telah dilewatkan', meskipun Whitehead tidak menyebutkan hubungan tempat tersebut dalam tempat yang dijadikan uji militer.
Hal ini membuat tempat ini berada di Tonopah selama 8 tahun tanpa melalui pembaharuan.
Baca Juga : 4 Fakta Menarik Lolosnya Timnas U-19 Indonesia ke Perempat Final Piala Asia U-19