Find Us On Social Media :

Ternyata Anggota Pasukan Khusus Arab Saudi Ada Yang Wanita, Lho!

By Intisari Online, Senin, 22 Oktober 2018 | 21:03 WIB

Mereka bisa menjalani berbagai latihan keras dan berat karena memang sudah lulus seleksi. 

Baca Juga : Rekaman Terbaru Ungkap Terakhir Kali Jamal Khashoggi Terlihat Memasuki Konsulat Arab Saudi

Tapi juga didorong oleh rasa patriotisme dan nasionalisme untuk menjaga negara. 

PASUKAN KHUSUS ARAB SAUDI RELA BERIKAN NYAWA UNTUK SATU ORANG

Perang melawan terorisme menjadi wahana untuk mengasah kemampuan pasukan khusus Arab Saudi.

Berdasar pengalaman itu, pasukan khusus yang berada di bawah pembinaan Menteri Dalam Negeri kemudian menemukan standar materi latihan tempur. 

Materi itu antara lain kemampuan untuk menghadapi situasi darurat, melindungi konvoi VIP baik dari cara mengantisipasi maupun menyelamatkan VIP ke tempat yang aman. 

Kemampuan menyisir dan menjinakkan bahan peledak, melakukan penyergapan dan melumpuhkan teroris di sarangnya, terjun presisi dari pesawat, kemampuan menembak tepat dan kemahiran melaksanakan pengintaian, dll.

Fasilitas untuk melaksanakan latihan tempur bagi para pasukan khusus Arab Saudi  yang berada  di kawasan Riyadh juga sangat modern. 

Intinya dalam kamp latihan tempur itu para personel militer pasukan khusus Arab Saudi yang biasa hidup enak harus mau digembleng sehingga menjadi pasukan tempur profesional dan siap mati bagi rajanya.

Baca Juga : Tentara Pecinta, Pasukan Elit Yunani yang Terdiri dari 150 Pasangan Homoseksual Fasilitas latihan tempur itu antara lain area yang dikelilingi wahana antipeluru, wahana untuk perang kota, pesawat komersil dalam posisi statis untuk latihan serbuan komando antipembajakan udara, dan arena latihan untuk serbuan secara rapelling menggunakan helikopter. 

Khusus untuk latihan serbuan rapelling simulasi tempur yang biasa dilakukan adalah meniru aksi pasukan khusus AS ketika menangkap Osama Bin Laden di Pakistan (Operation Neptune).

Dalam latihan serbuan komando menggunakan teknik rapelling, pasukan khusus Arab Saudi selanjutnya  meneruskan latihan duel satu lawan satu menggunakan senjata tajam. 

Musuh yang diajak latihan duel adalah anggota pasukan khusus yang lebih terlatih. 

Jika pasukan penyerbu bisa menjatuhkan senjata tajam yang digunakan oleh ‘’musuh’’ mereka baru dianggap lulus.