Find Us On Social Media :

Kerajaan Inggris Khawatir Pangeran Charles akan 'Bikin Malu' Jika Sampai Menjadi Raja, Mengapa?

By Tatik Ariyani, Kamis, 18 Oktober 2018 | 13:30 WIB

Intisari-Online.com - Sebuah film dokumenter mengungkapkan bahwa Keluarga Kerajaan khawatir jika Pangeran Charles akan membuat malu kerajaan seperti yang dilakukan pamannya Edward VIII yang turun dari takhta Inggris.

Raja Edward VIII turun dari takhta pada 11 Desember 1936.

Putra tertua Raja George V tersebut diangkat menduduki takhta kerajaan pada tanggal 20 Januari 1936.

Namun, secara kontroversial Edward VIII turun takhta hanya 11 bulan setelah pengangkatannya.

Baca Juga : Terkenal di Abad Pertengahan, Apa yang Membuat Edward Dijuluki si Pangeran Hitam?

Edward menolak tugasnya sebagai raja masa depan dan lebih memilih hubungannya dengan Wallis Simpson, seorang janda Amerika dan rakyat biasa.

Raja muda tersebut menciptakan krisis konstitusional ketika dia ingin menikahi Simpson.

Hal itu dipandang sebagai pengabaian terhadap konvensi konstitusional.

Sekarang, terungkap kekhawatiran yang sama muncul pada Charles.

Baca Juga : Kamis Siang, Gempa Bumi Berkekuatan 5,3 SR Guncang Aceh Barat

Kehidupan cinta Charles yang dianggap keluar dari jalur mendorong kekhawatiran bahwa krisis konstitusi akan terulang kembali dan menyebabkan kerajaan malu.

Menurut film dokumenter Netflix, The Royal House of Windsor, Keluarga Kerajaan khawatir Charles telah mengembangkan citra 'pangeran playboy'.

Keluarga Kerajaan secara resmi menginvestasikan Pangeran Charles sebagai Pangeran Wales dan penerus takhta pada tahun 1969, dalam rangka memperkuat kerajaan.

Baca Juga : 32 Negara Paling Korup di Dunia, Venezuela dan Rusia Termasuk, Indonesia Nomor Berapa?

Hal itu terjadi hanya 58 tahun setelah Edward dinobatkan sebagai Raja Inggris di masa depan.

Keluarga Kerajaan mengkhawatirkan masa depan raja karena Charles menolak untuk 'dibentuk' menjadi 'raja yang kuat dan berbakti'.

Sedangkan kehidupan cinta Charles hampir mengulangi apa yang dilakukan oleh Edward, yang hampir menghancurkan monarki, menurut dokumenter tersebut.

Sarah Gristwood berkata bahwa selalu ada kecemasan bahwa Charles akan menjadi seperti yang dilakukan pamannya.

Baca Juga : Baru Saja Berdamai, Warga Korea Selatan Sudah 'Bikin Ulah' dengan Masuk Perbatasan Korea Utara Secara Ilegal

Pangeran Edward bertindak sebagai pemberontak kala itu dan melakukan apa yang dianggap oleh keluarga sebagai kesalahan yang mengerikan.

Semua orang pun bertekad bahwa tidak akan ada masa depan kerajaan yang akan membuat kesalahan semacam itu.

Setelah turun takhta untuk menikahi Simpson, Raja Edward VIII menjadi Duke of Windsor.

Dia kemudian menghabiskan sisa hidupnya di pengasingan di Prancis.

Edward menetap di sana setelah menikah dengan Wallis Simpson sampai kematiannya pada tahun 1972.

Nenek Charles, Elizabeth Angela Marguerite Bowes-Lyon (Ibu Suri) dan saudara ipar Edward VIII kemudian menginvestasikan Charles bahwa tugas untuk mahkota dan negara akan menjadi tanggung jawab utamanya.

Baca Juga : BPK Temukan Kerugian Rp185 Triliun, Proses Divestasi Saham Freeport Terancam Gagal