Intisari-Online.com - Pangeran Philip mengaku tidak setuju dengan rencana putranya, Pangeran Charles, berkaitan dengan rencana masa depan kerajaan Inggris.
Ketegangan nampaknya perlahan-lahan meningkat karena visi Charles tentang pendekatan modern ke keluarga kerajaan.
Sebuah sumber mengatakan bahwa Philip yakin Charles menjadi terlalu politis dan berpikir untuk menjadi raja yang sukses setelah ratu Elizabeth II.
Charles (67) menyarankan 'merampingkan' keluarga kerajaan dan bahkan ingin mengubah Istana Buckingham menjadi ruang publik.
Baca Juga : Ulang Tahun ke-97 Tahun, Ini 5 Fakta Menarik Tentang Pangeran Philip, Suami Ratu Elizabeth II
Namun, Philip tampaknya mengurungkan rencana memanggil Charles 'yang disengaja dan marah'.
Charles berencana untuk mengubah istana dengan 775 ruang istana agar bisa dinikmati publik, mempertahankan beberapa kamar terpisah untuk perjamuan dan acara negara, karena biaya pemeliharaan terlalu besar.
Keluarga kerajaan kemudian akan memindahkan pangkalan mereka ke Kastil Windsor.
Klaim ini mengikuti tuduhan yang dibuat dalam Rebel Prince, biografi Charles yang ditulis oleh Tom Bower.
Dalam buku itu tertulis bahwa Duke of Edinburgh (Pangeran Philip) percaya jika putranya menjadi raja dia akan 'merusak kerajaan'.
Baca Juga : ‘Tidur dengan Musuh’: Ketika Wanita-wanita Prancis yang Dijajah Jerman Jatuh ke Pelukan Tentara Nazi
Source | : | Mirror,Express.co.uk |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR