Find Us On Social Media :

Pesta Koboi di Argentina, Makan-Minum dan Bersenang-senang Dilayani oleh Para Koboi

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 19 Oktober 2018 | 21:00 WIB

Saat itu pondok itu kosong, tetapi sudah banyak bus lain berdatangan. Kami mendapat segelas minuman berwarna kuning yang rasanya seperti campuran air jeruk dengan anggur.

Selain itu kami mendapat juga semacam pastel yang rasanya hampir tidak berbeda dengan pastel di Indonesia.

Baca Juga : Buenos Aires, Ibukota Argentina yang Kantor Kepresidenannya Beraura Feminim dan Berwarna Pink!

Sejumlah koboi Argentina yang bertopi hitam, berikat leher merah atau hitam dan bersepatu bot, tampak sibuk. Bukan mengurus kuda atau ternak, tetapi menyiapkan makanan untuk para tamu!

Di tempat itu juga ada tempat penjualan cehdera mata seperti tas dan dompet, ikat pinggang dan agenda bersampul kulit. Ada lukisan-lukisan kehidupan koboi, kaset lagu-lagu koboi dan tango.

Selesai berbelanja, kami dekati para koboi yang sedang memasak. Panggangan dagingnya membuat kami tercengang, saking gedenya. Panggangan itu masih tradisional: tanah digali sedalam ± 30 cm dan dibuat seperti lingkaran bergaris tengah 2 m.

Di dasar lubang diletakkan kayu yang kemudian dinyalakan. Di atas api kayu itu dipasang kawat sehingga menutupi lubang. Di atas kawat itulah diletakkan daging yang akan dibakar.

Baca Juga : Di Argentina, Kebiasaan Makan Daging Panggang Pun Jadi Alat Propaganda Rezim Militer

Kenyang sate dan minum

Daging itu ukurannya besar-besar. Steak Amerika saja kalah gedenya, apalagi steak Prancis! Sebelum ditaruh di atas kawat panas, daging itu ditusuk dulu dengan batang logam sepanjang ± 0,5 m. Tentu untuk memudahkan pemanggang membolak-baliknya.

Ternyata, mereka bukan cuma menyediakan daging sapi, tetapi juga domba dan babi. Bau daging bakar semerbak ke mana-mana, sehingga perut rasanya lapar sekali. Saya kira bukan cuma kami yang bangkit selera makannya, tetapi juga kira-kira lima ratus pengunjung lain.

Akhirnya saat makan pun tiba. Kami duduk berhadap-hadapan di bawah atap pondok. Mula-mula dihidangkan salad yang tidak berbeda seperti yang kita jumpai di AS ataupun Eropa.