Find Us On Social Media :

Sejarah Sumpah Pemuda 1928: Kronologi Lahirnya Bibit Nasionalisme

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 14 Oktober 2018 | 11:30 WIB

Sejarah Sumpah Pemuda tidak boleh dilupakan

Hari kedua, dilakukan pagi hingga malam.

Pagi di Oost Java Bioscoop, Koningsplein Noord (Medan Merdeka Utara 14, sudah dibongkar).

Sementara malam hari digelar di Indonesische Clubgebouw.

Yang hadir dalam kongres kedua kali ini memang lebih banyak, sekitar 750 orang.

Baca Juga : Keluarga Putri Eugenie Warnai Sejarah Panjang Skandal Kerajaan Inggris

Adalah Sugondo Djojopuspito yang akhirnya membacakan rumusan keputusan kongres.

Suratkabar Pemoeda Soematra kemudian menyebar luaskan secara lengkap hasilnya.

Di tiap peringatan Hari Sumpah Pemuda, ikrar (demikianlah sebetulnya ia disebut) hingga berubah menjadi 'sumpah' itu berkumandang kembali.

Berikut teks Sumpah Pemuda 1928:

Baca Juga : Sejarah Peci: Bukan Simbol Agama, Justru Lambang Nasionalisme

"Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah yang satoe, tanah Indonesia.

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe, Bangsa Indonesia.

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia."

Begitulah sejarah sumpah pemuda terjadi, sehingga setiap tanggal 28 Oktober kita sebagai bangsa Indonesia harus memperingati tanpa melupakan sejarahnya. 

Baca Juga : Sumpah Pemuda 1928: Saat Para Pemuda Ganti Ikat Kepala Kedaerahan dengan Peci, Ini Tujuannya