Find Us On Social Media :

Bunuh 612 Perawan, Elizabeth Bathory Gunakan Darah Korban untuk Mandi dan Ia Tidak Pernah Merasa Bersalah

By Tatik Ariyani, Minggu, 14 Oktober 2018 | 08:30 WIB

Setelah diguncang gempa pada awal tahun 2020, air berwarna merah darah keluar dari jalanan Turki

Elizabeth juga membuat lowongan kerja fiktif bagi gadis-gadis desa agar mau datang ke kastelnya.

Setelah berhasil memancing korbannya, Elizabeth akan menyiksa mereka sampai mati.

Cara yang dilakukannya pun sangat kejam. Elizabeth akan menggigit, memukul, membakar, memutilasi, hingga membiarkan korban kelaparan sampai mati.

Elizabeth kemudian memerintahkan budaknya untuk mengumpulkan darah mereka dalam sebuah ember dan dituang ke dalam kolam permandiannya.

Elizabeth hanya akan memilih darah wanita muda yang masih perawan. Ia berkeyakinan bahwa dengan mandi darah seorang gadis perawan, maka penuaan tidak akan terjadi pada dirinya.

Agar tidak terlihat mencurigakan, Elizabeth akan memakamkan para korban dengan prosesi pemakaman dengan pendekatan agama.

Namun, hal ini tidak bertahan lama karena jumlah korban semakin banyak.

Baca Juga : Keluarga Putri Eugenie Warnai Sejarah Panjang Skandal Kerajaan Inggris

Pendeta menolak untuk melakukan tugasnya karena gadis-gadis yang meninggal ini tidak diketahui penyebab kematiannya. 

Elizabeth mengancamnya agar ia tidak menyebarkan berita tentang kebiasaannya.

Mulai kehabisan alasan, Elizabeth tidak lagi mengubur jasad para korban, melainkan membuangnya secara asal ke beberapa lokasi seperti, sebuah ladang, sungai yang mengalir di belakang kastel, kebun sayur, dan lainnya.  

Salah satu korban sempat melarikan diri dan menceritakannya kepada pihak berwenang tentang apa yang terjadi di kastel tersebut.