Find Us On Social Media :

Bunuh 612 Perawan, Elizabeth Bathory Gunakan Darah Korban untuk Mandi dan Ia Tidak Pernah Merasa Bersalah

By Tatik Ariyani, Minggu, 14 Oktober 2018 | 08:30 WIB

Setelah diguncang gempa pada awal tahun 2020, air berwarna merah darah keluar dari jalanan Turki

Sembilan tahun berikutnya Elizabeth melahirkan dua anak perempuan, Ursula dan Katherina.

Pada tahun 1598, ia melahirkan putra pertamanya yang diberi nama Paul. 

Baca Juga : Tak Cuma Obat Kuat, Viagra Bisa Menolong Serangan Jantung dan Stroke

Pada tahun 1600, Nádasdy meninggal di usia 51 tahun, tetapi tidak diketahui penyebab kematian apakah karena penyakit atau luka akibat peperangan.

Setelah kematian Nádasdy, mulai muncul desas-desus di mana Elizabeth melakukan pembunuhan berantai. 

Dalam usianya yang mulai memasuki 40 tahun, Elizabeth takut kehilangan kecantikannya karena penuaan.

Hingga suatu hari, seorang pelayan yang sedang menyisir rambut Elizabeth tidak sengaja menarik rambutnya. 

Elizabeth menampar pelayan itu dengan keras hingga berdarah.

Melihat darah pelayan tersebut mengenai tangannya, ia segera berpikir bahwa darah tersebut akan memberinya kesegaran dan awet muda.

Kekejaman pun dimulai. Awalnya Elizabeth membunuh pelayan-pelayan di kastilnya, kemudian putri-putri petani setempat.

Bahkan beberapa gadis dikirim ke kastelnya dengan dalih untuk belajar etika dan sopan santun.

Baca Juga : Putri Eugenie Bangga dengan Luka Bekas Operasinya: Ini Jenis dan Penyebab Skoliosis yang Pernah Diderita Sang Putri