Find Us On Social Media :

Masuk Secara 'Ilegal', 22 Relawan Asing Ditolak, Ada yang Pakai Surat Palsu

By Intisari Online, Jumat, 12 Oktober 2018 | 12:45 WIB

Intisari-Online.com - Sebanyak 22 relawan asing dari sejumlah negara ditolak masuk ke kawasan Kota Palu.

Mereka terdiri dari 5 relawan asal Nepal, 8 orang Meksiko, 8 orang asal Tiongkok, dan 1 orang asal Australia.

Alasan penolakan relawan asing ini karena tidak memiliki mitra lokal berbentuk organisasi sebagai salah satu syarat izin relawan asing terjun langsung ke daerah bencana.

Selain itu, 22 relawan asing tersebut tak mengantongi syarat lainnya, seperti tidak adanya barang bantuan yang dibutuhkan oleh Pemerintah Indonesia yang mereka bawa.

Baca Juga : Masih Banyak Korban Belum Ditemukan, Mengapa Pemerintah Hentikan Pencarian Korban Gempa dan Tsunami Palu?

Pemerintah Indonesia menerima bantuan asing terbatas pada empat items yang dibutuhkan, yaitu transportasi udara, genset, tenda, dan water treatment.

Selain itu, ke-22 relawan juga tidak pernah mengajukan permohonan tertulis ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) atau Kedutaan Besar (Kedubes) masing-masing mengenai izin pemberian bantuan.

Padahal, syarat tersebut wajib bagi relawan asing yang ingin terjun langsung ke daerah bencana.

Baca Juga : Rizki, Bocah 12 Tahun Korban Gempa Palu, Tak Kuasa Menahan Haru Dapat Video dari Pemain Manchaster City

"Kebijakan mengenai relawan asing diambil bukan dengan maksud untuk mencegah relawan asing memasuki Sulawesi Tengah, tapi untuk memastikan bahwa mereka mengutamakan koordinasi dengan tim atau badan di Indonesia yang memimpin proses penyelamatan dan upaya upaya pemulihan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (11/10/2018).

Dari 22 relawan, 8 relawan asal Tiongkok hendak masuk ke Palu dengan mengklaim mendapat surat undangan langsung dari Bupati Sigi.

Namun, disinyalir surat tersebut palsu sehingga petugas tetap menolak mereka masuk ke Palu.

Dilaporkan, 3 dari 8 relawan asal Tiongkok tersebut sempat nekat memasuki Palu, meski saat ini ketiganya telah keluar dari wilayah tersebut.

Baca Juga : Setelah Bencana Palu, Ratu Elizabeth II Berikan Sumbangan dan Kirimkan Surat kepada Indonesia, Apa Isinya?

Sementara, 14 relawan lainnya yang juga ditolak masuk ke daerah bencana, telah difasilitasi untuk kembali ke Balikpapan dengan menggunakan pesawat Hercules Malaysia.

"WNA tersebut telah diarahkan untuk menghubungi Tim Kemlu Posko Balikpapan guna mengajukan permohonan tertulis masuk Kota Palu setiba di Balikpapan," ujar Sutopo.

Meski demikian, petugas berterima kasih atas keinginan relawan asing untuk membantu penanggulangan bencana di Sulawesi Tengah.

Baca Juga : Terekam Citra Satelit, Begini Mengerikannya Fenomena Likuefaksi di Palu yang Rusak 2.000 Bangunan

Hanya saja, Sutopo menegaskan, pemberian bantuan tetap harus sesuai aturan. Hal ini berlaku di setiap negara.

"Kami terima kasih atas keinginan membantu masyarakat di Sulteng yang terkena bencana, tapi dalam bantuan tadi selalu ada aturan mainnya," kata Sutopo.

Gempa bermagnitudo 7,4 SR yang terjadi Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah mengakibatkan 2.073 orang meninggal dunia dan 10.679 orang luka berat.

Tercatat pula, 680 orang hilang yang diperkirakan masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami.

Selain itu, dilaporkan juga 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik.

67.310 rumah dan 662 sekolah tercatat rusak. Dan 22 fasilitas kesehatan serta 99 fasilitas peribadatan rusak berat.

(Fitria Chusna Farisa)

Baca Juga : 'Tuhan Tidak Menyerang Dua Kali': Cerita Orang-orang Palu yang Membangun Kembali Puing-puing Rumahnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "22 Relawan Asing Ditolak Masuk Palu, Ini Alasannya".