Find Us On Social Media :

Warkop DKI: Pelopor Lahirnya Lawakan Cerdas di Dunia Komedi Indonesia

By Ade Sulaeman, Rabu, 10 Oktober 2018 | 15:45 WIB

Era film

Setelah puas manggung dan mengobrol di udara, Warkop mulai membuat film-film komedi yang selalu laris ditonton oleh masyarakat. Dari filmlah para personel Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah.

Dengan honor Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran uang, karena tiap tahun mereka membintangi minimal 2 judul film pada dekade 1980 dan 1990-an yang pada masa itu selalu diputar sebagai film menyambut Tahun Baru Masehi dan menyambut Hari Raya Idul Fitri di hampir semua bioskop utama di seluruh Indonesia.

Pada film-film pertama mereka yang diproduksi oleh Bola Dunia Film, personel Warkop memerankan tokoh Slamet (diperankan oleh Dono), Sanwani (Kasino), dan Paijo (Indro) contohnya dalam Mana Tahan. Namun, dalam film-film selanjutnya, mereka memerankan nama asli mereka (Dono, Kasino, Indro).

Setelah popularitas Warkop di film pelan-pelan meredup, seiring dengan semakin bergesernya gaya komedi Warkop yang makin menjurus dewasa dan slapstick, Warkop DKI mulai melirih ke Televisi. Dalam era televisi swasta dan menurunnya jumlah produksi film, DKI pun lantas memulai serial televisi sendiri.

Serial ini tetap dipertahankan selama beberapa lama walaupun Kasino tutup usia pada tahun 1997. Setelah Dono juga meninggal pada tahun 2001, Indro menjadi satu-satunya personel Warkop. Sedangkan Nanu sudah meninggal tahun 1983 karena sakit liver dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta.

Baca Juga : Istri Indro Warkop Meninggal, Ini 5 Bukti Cinta Luar Biasa Indro pada Istrinya, Romantis!

Artikel ini sudah tayang di Chip Foto Video dengan judul "Warkop DKI: Pionir Lahirnya Lawakan Cerdas di Indonesia".