Find Us On Social Media :

Benarkah Penyuka Daging Bisa Jadi Pemimpin yang Lebih Baik Dibanding Penyuka Sayuran?

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 9 Oktober 2018 | 19:30 WIB

Orang yang lebih senang pada ikan laut, buah-buahan dan sayur-sayuran biasanya lebih senang menarik diri. Mereka senang kepada buku-buku, kesenian dan musik.

Kurang merasa aman dalam lingkungan sosial baru dan kurang mempunyai sifat kompetisi seperti pada penggemar daging.

Jika anda gemar akan makanan yang banyak mengandung zat tepung seperti nasi, kentang, roti, anda mungkin tergolong mereka yang selalu rasa puas, tidak suka memberikan penilaian terhadap sesuatu atau seseorang serta tidak suka memecahkan persoalan.

Orang yang gemar makan salat biasanya simpatik dan bersedia mendengarkan persoalan/kesulitan yang dihadapi orang lain.

Mereka juga cenderung untuk bergerak dan bercakap lebih cepat, menulis surat-surat yang pendek melakukan pekerjaan dengan cepat.

Penggemar pembasuh mulut (dessert) merupakan golongan yang terbanyak jumlahnya.

Mereka memiliki sifat-sifat yang impulsif, bertindak tanpa memikirkan terlebih dahulu dengan dalam, sifat humor dan senang bergurau.

Baca Juga : Dato Sri Tahir, 'Crazy Rich Surabaya' yang Kirim Makanan Cepat Saji ke Palu Hingga Donasikan Puluhan Miliar ke Pengungsi Palestina

Orang dewasa yang minum susu atau ice cream pada waktu makan merasa kurang aman dan secara tidak sadar ingin kembali kepada masa kanak-kanak.

Mencoba melupakan kesulitan hidup sehari-hari dengan segelas susu panas.

Sebuah rumah sakit di Los Angeles mengadakan penyelidikan mengenai hal ini.

Rumah sakit itu kemudian menyimpulkan bahwa pada waktu-waktu ada ketegangan nasional, ketegangan atau krisis pribadi, jumlah susu serta bahan makanan yang terbuat dari susu yang dikonsumsi oleh para pasien dan staf rumah sakit meningkat sekali.