Find Us On Social Media :

Benarkah Penyuka Daging Bisa Jadi Pemimpin yang Lebih Baik Dibanding Penyuka Sayuran?

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 9 Oktober 2018 | 19:30 WIB

Intisari-Online.com – Dewasa ini belum lazim bahwa IQ seseorang diukur dari makanannya.

Akan tetapi para ahli — yaitu para dokter, ahli ilmu jiwa, pendidik dan ahli-ahli perburuhan — lebih menaruh perhatian terhadap makanan yang kita makan.

Bukanlah suatu hal yang mustahil bahwa pada waktu-waktu yang akan datang perusahaan-perusahaan yang mencari tenaga baru ataupun universitas-universitas yang akan menerima mahasiswa baru akan menjamu calon-calon mereka dengan berbagai makanan yang Iezat-lezat, untuk mengetahui sampai di mana kecakapan serta sifat-sifat calon yang melamar.

Sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh Drs. J. Kamenetsky dan Howard G. Schutz untuk Angkatan Perang AS menunjukkan adanya hubungan yang erat antara makanan yang digemari seseorang dan sifat-sifat mental serta pribadi orang tersebut.

Percobaan dilakukan pada sekelompok tentara. Selama sebulan kepada mereka dihidangkan 150 jenis makanan setiap harinya.

Baca Juga : Ngeri! Pria Ini Bertahan Hidup 41 Tahun di Hutan, Makanan Utamannya Hewan Menjijikkan Ini

Kemudian terhadap masing-masing tentara ini dibuat catatan yang saksama mengenai jenis makanan yang dipilihnya, jumlah yang diambilnya dan berapa banyak yang benar-benar dimakannya.

Selanjutnya percobaan tersebut dilengkapi dengan daftar pertanyaan yang harus diisi mengenai makanan apa yang paling digemari.

Lalu hasil penyelidilfan ini dicocokkan dengan hasil test IQ dan kepribadian yang dilakukan terhadap mereka.

Di bawah ini adalah beberapa kesimpulan yang ditarik :

Orang yang senang makan daging mempunyai sifat-sifat yang baik untuk menjadi pemimpin, pedagang, perwira angkatan perang dan politikus.

Mereka biasanya memiliki beberapa sifat yang menonjol, seperti entusiame, sifat-sifat kemasyarakatan dan kesediaan untuk bertindak.

Baca Juga : Tidak Hanya Telur, 13 Makanan ini Juga Mengandung Banyak Protein