Find Us On Social Media :

Bertahun-tahun Dicari dan Digali, Akhirnya Kota Penyimpan 'Harta Karun' Berusia 4.800 Tahun Ini Ditemukan

By Tatik Ariyani, Sabtu, 6 Oktober 2018 | 15:00 WIB

Intisari-Online.com - Reruntuhan kota kuno Mardaman yang diperkirakan sudah berusia 4.800 tahun, ditemukan oleh tim arkeolog dari Universitas Tubingen, Jerman.

Penemuan ini berlokasi di Kurdistan, wilayah utara Irak.

Setelah bertahun-tahun mencari dan menggali, kota tua yang pernah makmur selama beberapa abad ini akhirnya ditemukan.

Awal pencarian ini sebenarnya bermula dari temuan pot berisi 92 buah prasasti yang berlokasi di tengah reruntuhan bangunan (istana).

Baca Juga : Di Kota Kuno Ini, Bayi Baru Lahir Langsung Diseleksi Sebagai Spartan dengan Cara Dilemparkan ke Dalam Lubang

Betina Faist, pakar filologi Universitas Heidelberg, Jerman, kemudian berhasil menerjemahkan tulisan pada prasasti tersebut.

Prasasti ini bertuliskan nama sebuah kota, Mardaman atau Mardama.

Peter Pfalzner, professor arkeologi timur dari Tubingen memperkirakan bahwa Mardaman dibangun antara 2800 dan 2650 tahun sebelum masehi.

Kota tersebut mencapai puncak kejayaannya pada 1900 dan 1700 tahun sebelum masehi.

Baca Juga : Putra Ketujuh dari Putra Ketujuh: Mitos Kekuatan Magis yang Masih Dipercayai hingga Sekarang

Sementara itu, prasasti ini dibuat pada 1250 tahun sebelum masehi, saat Mardaman masuk dalam pemerintahan Asiria pimpinan Assur nasir.

Sedangkan istana tempat ditemukannya prasasti tersebut diperkirakan hancur pada 1200 tahun sebelum masehi.

Meski sudah hancur, tetapi kota Mardaman masih terus hidup dan berkembang hingga periode Neo-Asiria, pada 911 hingga 612 tahun sebelum masehi.

"Prasasti ini memuat urusan administratif dan komersial masyarakat Mardama," ungkap Pfalzner, yang pada saat itu menjadi pimpinan tim penggalian.

Baca Juga : Mantan Budak Seks ISIS yang Berhasil Melarikan Diri Itu Kini Diganjar Hadiah Nobel Perdamaian

Prasasti lain, yang ditemukan di situs arkeologi lainnya mengatakan bahwa Mardaman pernah menjadi kerajaan yang merdeka hingga akhirnya semakin berkembang.

Dalam sejarahnya, Mardaman pernah diserang dan mengalami kehancuran di beberapa bagian kota, tetapi penduduk membangun kembali kotanya.

Pot yang memuat prasasti di dalamnya, ditemukan dalam kondisi terbungkus tanah liat.

Baca Juga : Si Balita 'Mencabik-cabik' Uang Jutaan Rupiah, Orangtuanya Bukannya Marah Justru Tertawa Bahagia

Hal ini menggambarkan usaha masyarakat Mardaman saat itu untuk mengamankan prasasti di dalamnya.

"Prasasti disembunyikan dengan cara ini, beberapa saat setelah kota dikepung dan bangunan-bangunan dihancurkan. Mungkin informasi dalam prasasti ini dilindungi untuk diwariskan pada anak cucu mereka," ucapnya.

"Mardaman berkembang menjadi kota yang cukup berpengaruh karena berada di jalur perdagangan antara Mesopotamia, Anatolia, dan Suria. Saat itu Mardaman adalah memiliki kekuatan besar di Mesopotamia," ucap Pfalzner.

Tim arkeolog dari Tubingen memulai proyeknya pada tahun 2013.

Baca Juga : Hari Guru Sedunia: Inilah 10 'Quote' Paling Inspiratif Tentang Guru dan Pendidikan

Proyek penggalian mereka adalah ekskavasi besar pertama yang dilakukan di kota tersebut.

Penemuan lain berupa patung orang telanjang pernah ditemukan di situs itu pada 1960.

Sampai saat ini penggalian terus dilanjutkan.

Pfalzner merasa lega kota kuno Mardaman terhindar dari penjarahan seperti yang terjadi pada situs-situs lainnya di Irak.

Baca Juga : Bangga, Siswa-Siswi SD Indonesia Rebut 23 Medali dalam Olimpiade Sains Internasional

Artikel ini pernah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul "Penemuan Kota Kuno Berumur 4.800 Tahun di Irak, Kota Mardaman"