Advertorial

Wanita Suku Himba, Perempuan Terindah di Afrika yang Tak pernah Mandi

intisari-online
,
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

Dengan populasi yang hanya berjumlah sekitar 50 ribu, wanita dari suku Himba diakui sebagai yang paling indah di seluruh Afrika.
Dengan populasi yang hanya berjumlah sekitar 50 ribu, wanita dari suku Himba diakui sebagai yang paling indah di seluruh Afrika.

Intisari-online.com - Suku Himba, atau yang juga dikenal dengan nama "suku merah" adalah suku yang berasal dari Namibia utara.

Dengan populasi yang hanya berjumlah sekitar 50 ribu, wanita dari suku ini diakui sebagai yang paling indah di seluruh Afrika.

Bukan hanya itu saja, kebiasaan suku Himba di Namibia membuatnya semakin dikenal di mancanegara.

Ya, suku Himba dikenal dengan penduduknya yang tidak mandi dengan air.

Baca Juga : Suku Toda Hanya Mengakui 'Ayah Sosiologis' Bukan 'Ayah Biologis', Ini Maksudnya

Hal ini karena lingkungan tempat tinggal mereka menjadi tempat paling ekstrim di bumi dengan iklim gurun yang membuat wilayah tersebut mengalami kekurangan air.

Karena tidak mandi dengan air, sebagai gantinya mereka mengoleskan tubuh mereka dengan Otjize.

Mentega dan oker merah yang dapat menjaga kulit mereka agar terlindungi dari matahari dan serangga.

Mereka memilih warna merah karena adanya sebuah kepercayaan yang mengatakan bahwa warna merah adalah simbol dari Bumi dan darah.

Baca Juga : (Foto) Apatani, Suku yang Gemar 'Menyumbat' Hidungnya Agar Terlihat 'Jelek'

Otjize dibuat dengan cara menghancurkan batu oker merah menjadi potongan-potongan kecil.

Kemudian, pecahan tersebut dicampur dengan lemak dan mentega yang telah dipanaskan menggunakan asap.

Lapisan merah yang terdapat dalam oker dapat membantu melawan radiasi matahari yang menyengat, sekaligus menjaga kulit tetap lembap.

Wanita suku Himba menyakini bahwa hanya dengan menggunakan otjize, tubuh mereka akan

Tidak hanya pada tubuh saja, wanita suku Himba juga menggunakan otjize di bagian rambut.

Sebelum dilumuri dengan otijize, rambut para wanita harus dibentuk seperti kepangan.

Tidak hanya untuk mempermudah pemakaian otjize, kepangan tersebut juga digunakan sebagai penanda status mereka.

Bagi wanita yang belum menikah, mereka akan membagi kepangan rambutnya menjadi dua.

Sedangkan untuk wanita yang telah menikah, mereka akan membagi kepangan rambutnya dalam jumlah banyak.

Hal ini juga berlaku bagi pria dari suku Himba.

Bagi pria yang belum menikah, mereka akan menata rambutnya seperti bentuk tanduk di kedua sisinya.

Sedangkan pria yang sudah menikah, mereka hanya menutup rambutnya dengan menggunakan penutup kepala dan tidak perlu mengubah bentuk rambutnya. (Nesa Alicia)

Baca Juga : Agar Cantik dan Ganteng, Suku Ini Memakai Tutup Botol dan Kartu Sim Sebagai Perhiasan

Artikel ini pernah tayang di Nationalgeographic.grid.id dengan judul: Tidak Mandi, Wanita Suku Himba Tetap Dianggap Sebagai Wanita Terindah

Artikel Terkait