Find Us On Social Media :

Menyusuri Gua-gua Valkenburg yang Penuh dengan Lukisan Menakjubkan!

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 9 Oktober 2018 | 13:30 WIB

Bisa dimengerti bahwa karena kekuatan laut dan bergesernya lapisan-lapisan itu banyak skelet kapur menjadi halus seperti tepung.

Dengan demikian terjadi banyak lapisan di mana sisa-sisa fosil tidak mudah dikenali lagi dan susunannya merata.

Baca Juga : 300 Tahun Menghilang, Gua Besar Ini Tak Sengaja Ditemukan, Bagaimana Bentuknya?

Karena perbedaan keadaan kadang-kadang ada lapisan yang lebih kasar.

Karena laut makin dangkal dan perubahan keadaan tanah di bawahnya, dan permukaan laut makin turun, laut akhirnya lenyap.

Tanah yang muncul itu kemudian masih ditumpangi lapisan-lapisan lain.

Batu-batuan itu karena lunak dan susunannya merata, mudah untuk dibuat bahan bangunan. Karena lapisan-lapisan atas tidak bisa dipakai sebagai bahan bangunan, maka lebih mudah untuk bekerja di bawah tanah.

Caranya dengan memotong balok demi balok.

Sudah pasti bahwa orang Rumawi yang terkenal sebagai ahli pembangunan, sudah mengenal batu-batu ini.

Rupanya setelah tiba didaerah ini mereka mulai menggali, terbentukhya terowongan-terowongan ini.

Sebuah batu yang menjulang keluar mungkin merupakan petunjuk pertama untuk menggunakan batu jenis ini untuk membangun rumah.

Namun apakah itu penduduk asli atau orang Rumawi yang pertama  mengetahuinya, tidak diketahui dengan tepat.