Find Us On Social Media :

Ritual Kololie Kie, Cara Warga Ternate 'Menenangkan' Gunung Gamalama agar Tidak Meletus

By Aulia Dian Permata, Kamis, 4 Oktober 2018 | 20:45 WIB

Ritual ini disebut Kololi Kie yang digelar satu tahun sekali dalam kegiatan Legu Gam (Pesat Rakyat).

Baca Juga : 6 Anggota Pasukan Penyelamatan Malaysia Tewas Saat dalam Misi Pencarian Remaja yang Hilang di Sungai

Dalam ritual ini, warga mengelilingi gunung Gamalama melalui laut dengan kapal-kapal yang dihias.

Warga melakukannya sembari ziarah ke makam-makam leluhur yang ada di sekeliling pulau Ternate.

Kololi Lie berasal dari bahasa Ternate yang artinya kegiatan mengitari pulau atau gunung.

Sebenarnya kololi kie bisa dilakukan setiap warga di sekitar gunung Gamalama setiap saat.

Misalnya saat akan merantau atau pulang dari merantau dan saat akan mengadakan hajat besar.

Untuk kepentingan pribadi, warga akan mengelilingi gunung sembari ziarah menggunakan kendaraan darat.

Khusus saat pesta rakyat Legu Gam, barulah menggunakan kapal.

Baca Juga : Setelah Operasi Plastik Bengkak: Dokter Beberkan Penyebab dan Lamanya Masa Pemulihan Pacaoperasi

Dalam kapal itu telah disiapkan sesajen berbagai jenis makanan yang akan dilemparkan ke laut.

Tentu tujuannya berbeda. Ritual kololi kie dalam Legu Gam, warga melakukannya untuk bersyukur pada Tuhan serta meminta kedamaian dan dijauhkan dari bencana.

Termasuk adalah meredam gunung Gamalama agar tidak meletus dan menimbulkan bencana.

Ritual juga akan diiringi dengan doa-doa.

Hingga saat ini, ritual ini masih dianggap tradisi dan dilakukan oleh warga di kaki gunung Gamalama.

Baca Juga : Jangan Sembarang Bongkar Bangunan Penuh Jamur, Bisa Menyebar Sampai ke Paru-paru