Find Us On Social Media :

Ritual Kololie Kie, Cara Warga Ternate 'Menenangkan' Gunung Gamalama agar Tidak Meletus

By Aulia Dian Permata, Kamis, 4 Oktober 2018 | 20:45 WIB

Intisari-Online.com - Gunung api Gamalama di Pulau Ternate, Maluku Utara, meletus pada Kamis (4/10/2018) pada pukul 11.52 WIT.

Gunung mengeluarkan asap berwarna putih kelabu setinggi 250 meter dari puncak awal.

Abu vulkanik terbawa angin ke arah barat laut dan jatuh di wilayah Kecamatan Ternate Barat dan Pulau Ternate.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama Darno Lamane menuturkan, status gunung masih tetap waspada tingkat II.

Baca Juga : Meletus, Gunung Api Gamalama Mulai Lontarkan Abu Vulkanik di Pulau Ternate

Pihaknya masih terus mengamati perkembangan aktivitas vulkanik gunung tersebut.

Gunung Gamalama jika meletus memang menimbulkan bencana yang tak bisa diremehkan, terutama bagi warga Ternate.

Gunung ini merupakan salah satu gunung paling aktif di Indonesia dan telah meletus lebih dari 60 kali.

Letusan terbesar terjadi pada 1775 dan berimbas pada lenyapnya desa Soela Takomi. Lebih dari 140 orang tercatat tewas.

Baca Juga : Menari untuk Orang Mati: Inilah Ritual Suku Misterius dari Malaysia

Letusan ini juga meninggalkan dua danau yaitu Tolire Jaha dan Tolire Kecil yang berjarak 18 kilometer dari pusat kota Ternate.

Karena aktifnya gunung ini, masyarakat setempat punya tradisi tahunan yang dilakukan untuk 'menenangkan' gunung Gamalama.

Dalam ritual tradisi ini, warga setempat berharap Gamalam akan tenang dan tak lagi meletus besar.