Advertorial
Intisari-Online.com – Jamur memang tidak pandang bulu. Bisa menyerang tua atau muda. Namun, sasaran paling empuk ialah orang yang sedang lemah.
Mari kita simak tulisan Nanny Selamihardja berikut ini, Dikira TBC Ternyata Jamuran, yang pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 1990.
Pak Manto (nama samaran) bertatih-tatih datang ke praktek dokter ahli jamur. Mukanya pucat. Tangannya terus menggenggam bungkusan es batu yang ditempelkan pada dadanya.
Kalau es tidak ditempel, darah akan keluar terus dari mulutnya. Parah sekali tampaknya penyakit Pak Manto ini. Sudah berbulan-bulan ia berobat ke dokter ahli penyakit dalam yang memperkirakan ia menderita TBC, juga sudah berbagai macam obat ia telan, tapi hasilnya nihil.
Baca Juga : Dari Dapur hingga Kamar Mandi Berjamur, Ini 7 Solusi Mudah Bersihkan Sudut-sudut Rumah dengan Baking Soda
Dokter ahli tadi mengambil dahaknya yang penuh darah lalu dibiakkan dalam tabung. Ternyata berdasarkan pemeriksaan serologi, ada jamur yang tumbuh subur pada paru-paru Pak Manto. Keadaan paru-parunya sudah cukup parah, berlubang digerogoti jamur.
Namun, dalam waktu yang relatif singkat jamur tersebut dapat dibasmi dan Pak Manto sehat kembali.
Suka “nebeng”
Tidak seperi pada kulit, jamur dalam tubuh lebih sulit dideteksi sejak awal. Gejalanya tidak berbeda dengan penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri, infeksi atau kanker. Gejala jamur pada paru-paru tandanya a.l. batuk, sesak napas, dan ada kalanya muntah darah.
Baca Juga : Dari Kunyit Hingga Minyak Kelapa, Ini Bahan-bahan Alami yang Ampuh Hilangkan Jamur Kurap pada Kulit
Tidak heran kalau dr. Jan Susilo, seorang ahli penyakit jamur lulusan UI dan pernah memperdalam Mikologi kedokteran (penyakit jamur) di AS yang kami hubungi, pernah menjumpai seorang pasien yang semula dikira terserang kanker paru-paru ternyata hanya karena jamur.
Keluhan pada paru-paru tidak bisa diketahui dengan jelas oleh jamur atau sebab lain. Ada kalanya satu organ tubuh terserang 2 macam penyakit. Pernah ditemukan oleh dr. Jan, seorang pasien sudah divonis usianya tinggal beberapa bulan lagi karena paru-parunya terserang kanker.
Ternyata setelah diteliti, yang memberatkan penyakitnya bukan kankernya tapi jamur yang menempel pada kanker di paru-parunya. Setelah jamur diobati, sebagian besar penderitaannya hilang.
Memang sifat jamur demikian, kata dr Jan. Kalau ada penyakit lain pada suatu organ tubuh, ia ikut menumpang.
Baca Juga : Semprotkan Campuran Ini, Jamur Hitam di Tembok Dijamin Tuntas dengan Mudah Sejak Pertama Kali Pemakaian!
Sebenamya ada dua tipe jamur. Jamur bukan patogen sifatnya menunggu. Kalau ada infeksi, ia ikut "nebeng" di situ. Sedangkan jamur patogen sebaliknya, ada tidaknya penyakit dalam organ tubuh kita, ia akan masuk dan menimbulkan penyakit.
Asal usul jamur bisa macam-macam. Kita bisa terkena jamur dari air yang tercemar spora yang digunakan untuk mencuci atau mandi, atau bila menginjak tanah atau tanaman yang ditumbuhi jamur.
Pembongkaran sebuah bangunan tua yang penuh dengan jamur juga bisa menyebarkan jamur sampai ke paru-paru.
Seperti jamur pada tumbuh-tumbuhan, jamur bisa tumbuh di bagian mana pun dari tubuh kita. Pada kepala yang ditumbuhi rambut, pada kuku, usus, hati, alat kelamin bahkan otak.
Baca Juga : Selain untuk Penyedap Kretek, Cengkih Juga Ampuh sebagai Bahan Pembasmi Jamur di Dinding Rumah
Jamur mudah menjalar dari organ tubuh yang satu ke organ lain. Namun kalau kita sehat tidak perlu cemas, karena jamur bukan patogen tidak akan betah tinggal pada tubuh yang sehat dan kuat.
Selama jamur hidup dalam suatu keseimbangan dengan kuman-kuman lain, kita tidak akan terganggu.
Awas kuku panjang
Banyak wanita menganggap lumrah kalau terserang keputihan. Padahal menurut dr. Jan, kira- kira 7 dari 10 pasien yang datang dengan keluhan keputihan disebabkan oleh jamur.
Tanda-tandanya a.l. keputihan dibarengi gatal serta warna vagina kemerahan. Jamur pada alat kelamin ditularkan ke orang lain lewat hubungan seksual.
Baca Juga : Jangan Panik Bila Kuku Kaki Berjamur, Obati Segera dengan 6 Bahan Alami Ini dan Rasakan Hasilnya
Kemungkinan kuku panjang pada tangan bekas untuk cebok juga bisa menularkan jamur pada diri sendiri kembali karena spora jamur yang menempel pada kuku panjang tadi acapkali sulit dibersihkan.
Adakalanya jamur pada kelamin sudah habis dibasmi, tapi jamur tumbuh kembali karena hubungan seksual atau kuku pada tangan yang kembali untuk cebok tadi.
Untuk mencegah timbulnya jamur secara timbal-balik pada suami-istri sebaiknya suami ikut diperiksa. Sebab, gejala timbulnya jamur pada kelamin pria biasanya tidak menimbulkan banyak keluhan seperti halnya pada wanita.
Bila ibu hamil mengalami keputihan sebaiknya segera memeriksakan diri sebab jamur mudah sekali menular pada sang bayi.
Baca Juga : Wow! Spesies Jamur Ini Punya Lebih dari 20 Ribu Jenis Kelamin, Apa Saja Sebutannya?
Bila bayi dilahirkan, mulutnya tampak keputihan atau mencret terus-terusan kita perlu waspada. Siapa tahu kelainan tersebut disebabkan oleh jamur yang ditularkan oleh sang ibu.
Salah satu penyebab kegagalan dari transplantasi organ tertentu seperti ginjal atau hati pun, menurut ahli jamur ini, antara lain karena jamur.
Setelah menjalani transplantasi, pasien biasanya diberikan obat untuk menolak atau menekan penolakan badan, tapi justru dalam keadaan begitulah jamur mudah tumbuh.
Begitu pula dengan pasien penderita AIDS. Karena daya tahan tubuh sangat menurun, jamur tumbuh subur pada tubuhnya.
Baca Juga : Kopi Jamur, Kopi yang Diklaim akan Populer di Tahun 2018, Mau Mencoba Sensasinya?
Jamur hitam
Bila sekonyong-konyong kuku Anda tumbuh kehitaman dan tidak dapat dibersihkan, Anda tidak perlu cemas. Kemungkinan kuku Anda terserang jamur hitam.
Kuku kaki dan tangan, menurut dr. Jan, merupakan salah satu media yang gampang ditumbuhi jamur. Tanda-tandanya, kuku tumbuh tidak normal, warna kuku berubah, berkerak, ada kalanya terasa sakit.
Untuk mengobati jamurnya, dokter mengerok kukunya lalu dibiakkan. Dengan demikian akan tampak jelas jenis jamur yang tumbuh.
Baca Juga : Ngeri! Pecahkan Jerawat Dengan Alat Tukang Kayu, Bibir Pria ini Malah Terinfeksi Jamur Langka
Menurut dr. Jan, ada ratusan jenis jamur. Ada yang berwarna hitam, ada yang seperti telur kodok, ada pula yang menimbulkan penyakit mirip kembang kol.
Bila satu bagian tubuh terkena jamur, dokter akan memeriksa dengan teliti bagian-bagian lain. Pada umumnya bila bagian tubuh yang satu tercemar jamur, bagian yang lain bisa terkena juga.
Bila penyakit Anda tidak mau sembuh-sembuh, misalnya kembung atau diare terus-terusan, Anda perlu waspada. Siapa tahu karena jamur!
Baca Juga : Jamur Madu, Organisme Hidup Terbesar di Bumi yang Berbahaya Untuk Makhluk Hidup Lainnya