70 Persen Wanita Diperkosa, 1 dari Banyak Alasan Mengapa Port Moresby Disebut Kota Paling Berbahaya di Dunia

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Ben Zand dari BBC secara khusus melakukan perjalanan ke Port Moresby dan bertemu dengan pria yang pernah melakukan kekerasan terhadap wanita.

Intisari-Online.com – Di manakah Anda ingin tinggal?

Jika Anda seorang wanita, maka jangan memilih kota Port Moresby, Papua Nugini.

Sebab, Port Moresby disebut sebagai kota paling berbahaya di dunia untuk seorang wanita.

Ben Zand dari BBC secara khusus melakukan perjalanan ke Port Moresby dan bertemu dengan pria yang pernah melakukan kekerasan terhadap wanita.

Baca Juga : Inilah 3 Ibu Kota Negara yang 'Berbahaya' untuk Ditinggali, Salah Satunya di Timur Indonesia

Berikut kira-kira hasil wawancaranya seperti video yang di share BBC pada Kamis (27/9/2018).

Tercatat, 70% wanita diperkosa atau diserang selama hidup mereka. Bahkan ada wanita yang mengaku ditinju dan telinganya patah.

“Berapa kali dia memperkosamu?,” tanya Ben Zand kepada korban.

“Hampir seumur hidupku,” jawab si korban.

Ketika bertemu seorang petugas kepolisian, Ben Zand pun bertanya berapa banyak kasus di tahun ini.

Jawabannya mengejutkan.

Dari Januari hingga Mei, ada sekitar 6000 kasus. Itu adalah jumlah kasus-kasus yang dilaporkan.

Bayangkan berapa banyak yang tidak dilaporkan?” ucap si petuga kepolisian.

Mengapa begitu banyak wanita diserang?”, tanya Ben Zand.

Dan lagi-lagi Ben mendapat jawaban mengejutkan.

Itu hal yang normal. Bagi pria di Papua New Guinea, itu normal.”

Untuk memukul pasangan Anda, pacar Anda, atau istri?”

Iya.”

Baca Juga : Kisah Warga Singapura yang Selamat dari Gempa Palu, Hotelnya Runtuh dan Bantu Warga yang Terjebak

Namun itu bukan bagian terburuknya.

Menurut Ben Zand, ada sebuah geng di sini yang bernama The Raskol. The Raskol merupakan geng yang berisi para orang melakukan kriminal.

Katanya, mereka sering menggunakan ‘pemerkosaan’ untuk anggota baru. Artinya mereka memperkosa seseorang untuk masuk menjadi anggota geng atau untuk anggota baru.

Ben Zand berhasil mewawancara pemimpin geng ke-13 dari The Raskol.

Apakah benar untuk menjadi bagian dari geng, harus melakukan pemerkosaan geng?” tanya Ben Zand.

Iya”, jawab si pemimping geng.

“Apakah itu perlu?”

“Tidak selalu. Kebetulan hal-hal ini terjadi ketika kita berada di tempat yang salah pada saat yang salah.”

“Bagaimana dengan kekerasan, apakah Anda pernah memukul istri Anda sebelumnya?”

Baca Juga : Kisah Nurul, Bertahan 2 Hari di Kubangan Air Pascagempa Donggala

“Iya tentu saja. Itu adalah bagian dari tradisi bahwa kita harus ‘mengikat’ istri kita untuk memastikan bahwa dia harus mengikuti standar hidup yang kita miliki.”

“Mengikat itu yang seperti apa?”

“Memukul atau meninju. Kami menggunakan tinju kami atau benda apapun.”

“Atau biasanya menggunakan pisau untuk menikamnya. Jika dia belum mau mendengarkan Anda, kadang Anda bisa menggunakan pistol juga.”

Ben Zand sempat terdiam mendengar jawabannya.

Apakah kamu mencintai istrimu?” tanya Ben Zand setelah terdiam.

“Ya, tentu saja saya mencintai istri saya. Tetapi saya ingin istri saya mendengarkan apa saya katakan dan dan melakukan apa harus dilakukan."

"Bukan untuk melakukan hal-hal sendiri. Mereka harus mendapatkan izin dari saya,” tutupnya.

Tidak heran dengan hasil wawancara tersebut, Port Moresby disebut sebagai kota paling berbahaya di dunia untuk seorang wanita.

Saksikan video lengkapnya di sini.

Baca Juga : Tidak Bisa Berjalan dan Sekolah, Ini yang Dilakukan Tiga Bersaudara di China Agar Tetap Bersemangat

Artikel Terkait