Advertorial

Tidak Bisa Berjalan dan Sekolah, Ini yang Dilakukan Tiga Bersaudara di China Agar Tetap Bersemangat

Adrie Saputra
Tatik Ariyani
,
Adrie Saputra

Tim Redaksi

Tiga bersaudara perempuan dari Yunyang, Chongqing, China menderita penyakit tulang rapuh yang membuat mereka tidak bisa berjalan.
Tiga bersaudara perempuan dari Yunyang, Chongqing, China menderita penyakit tulang rapuh yang membuat mereka tidak bisa berjalan.

Intisari-Online.com - Tiga bersaudara perempuan dari Yunyang, Chongqing, China menderita penyakit tulang rapuh.

Karena kondisinya tersebut, mereka tidak dapat berjalan dan tidak pernah sekolah.

Namun, akhir-akhir ini mereka bertiga menjadi sorotan media karena cerita mengenai kehidupan mereka.

Lima bulan terakhir, Peng Yan (31), Peng Jiangqiu (28) dan Peng Jiangdan (25) telah menceritakan kisah mereka di sebuah website Kuaishou.com dan menyanyikan sebuah lagu.

Baca Juga : Nasib Para Pemberontak di Rusia: Hidup dengan Cacat Tubuh atau Mati dengan Cara Tragis

Ketiga wanita itu mengatakan bahwa sebelum mereka tahu mengenai situs itu, mereka hanya menghabiskan sebagian besar hari mereka di tempat tidur atau menonton televisi.

Seperti itulah keseharian mereka dan mereka tidak pernah pergi ke sekolah.

Bahkan, untuk pindah ke satu tempat ke tempat lainnya, ayah mereka yang memindahkan mereka.

Namun, mereka belajar membaca dari tulisan pada program televisi.

Baca Juga : Anda Ingin Selamat dari Tangan Pembajak? Ini Tipsnya!

Terlepas dari kesulitan mereka, ketiga bersaudara itu selalu ceria.

"Meskipun kami cacat dan tidak sekolah, jiwa kami sehat," katanya.

"Kami suka menyanyi dan melakukan hal-hal baik. Kami memiliki keluarga yang baik. Kami mencintai orangtua kami dan adik perempuan kami. Kami juga suka berteman."

Ketiga bersaudara itu dirwat oleh ayah mereka, Peng Boxiang (57), mantan pekerja konstruksi yang terpaksa pensiun setelah mengalami kecelakaan di lokasi kerja.

Baca Juga : Ilmuwan Klaim Terkejut Dengan Kekuatan Tsunami yang Melanda Donggala dan Palu

Ibu mereka, Jiang Tinglan (54), bekerja sebagai pengasuh anak di kota yang cukup jauh dan dia hanya pulang ke rumah sebulan sekali.

Baik orangtua mereka, maupun adik perempuan mereka di universitas juga memiliki penyakit tulang rapuh.

Kondisi itu juga mempengaruhi sekitar satu dari 15.000 orang di China.

Baca Juga : Terpisah dari Muridnya Saat Lakukan Skydiving dan Tanpa Parasut, Instruktur Skydiving Ini Tewas

Tiga bersaudara itu juga mengalami rasa sakit pada tulang mereka satu atau dua kali dalam sebulan, tetapi mereka tetap optimis menjalani hidup.

Keluarga itu bertahan hidup dengan gaji ibunya ditambah dengan tunjangan cacat dari pemerintah sekitar $ 290 (Rp4,3 juta) per bulan.

Namun, sekarang tiga bersaudara itu juga bisa membantu dengan menghasilkan 100 yuan (Rp216.000) sehari dengan menjual makanan ringan lokal di medis sosial dan kadang menerima 20-30 yuan (Rp43.000 - Rp64.000) dalam bentuk sumbangan dan hadiah dari penggemar mereka.

Baca Juga : Bandoeng Holland in De Tropen, Masihkah Kota Bandung Menyimpan Bangunan Tua Bersejarah?

Artikel Terkait