Find Us On Social Media :

5 Fakta Dibalik Reruntuhan Hotel Roa Roa, Salah Satunya Terkait Nasib Atlet Paralayang Asian Games

By Adrie Saputra, Senin, 1 Oktober 2018 | 09:00 WIB

Intisari-Online.com - Tim SAR masih terus mencari puluhan korban yang diduga masih terjebak di balik reruntuhan Hotel Roa-Roa di Jalan Pattimura, Kota Palu.

Gempa bermagnitudo 7,4 telah meruntuhkan hotel tersebut rata dengan tanah.

Berikut sejumlah fakta di balik reruntuhan hotel di kawasan Maesa, Kelurahan Lolu Timur tersebut.

Baca Juga : Terkenal Ganas dan Tak Mau Kalah, Ini 3 Senjata Andalan Bajak Laut yang Mampu Lumpuhkan Musuhnya

1. Hotel memiliki 80 kamar, 76 kamar telah terisi

Menurut BNPB, hotel berbintang tiga tersebut merupakan salah satu bangunan yang mengalami kerusakan paling parah pascagempa dan tsunami di Donggala dan Palu.

"Dilaporkan, di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang sedang terisi oleh tamu hotel yang menginap," ujar Kepala Pusat, Data, dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di kantor BNPB, Sabtu (29/9/2018) siang.

Tim SAR tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan evakuasi korban karena belum ada alat berat.

Kondisi bangunan hotel roboh secara bertumpuk semakin menyulitkan evakuasi dan pencarian korban.

Baca Juga : Cukup dengan 10 Menit Olahraga Ini, Ingatan Anda Akan Bertahan Lama

2. Nasib atlet Paralayang Asian Games

Kepala Pelatih Tim Nasional Paralayang saat Asian Games 2018 kemarin, Gendon Subandono menyebutkan, dari sekitar 30 atlet yang sedang bertanding di Palu, tinggal tujuh atlet yang belum diketahui keberadaannya hingga Minggu (30/9/2018) pagi.

"Kan saya sudah mendata semua yang ada di situ, yang belum ada kabar tinggal 7 orang itu," katanya melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Minggu (30/9/2018).