Penulis
Intisari-Online.com -Sebuah video yang menjadi viral di China baru-baru ini menunjukkan pemandangan tak biasa di sepanjang jalan Shanghai.
Dalam video pendek yang diambil oleh seorang pengamat, seorang wanita muda 'modis' berusia 20-an berdiri dengan payung di tengah hujan, sementara seorang wanita yang lebih tua yang diduga menjadi ibunya jongkok di sampingnya.
Wanita yang lebih tua terlihat menggunakan selembar tisu untuk membersihkan kaki putrinya.
Orang yang lewat menatap pasangan itu tetapi wanita muda itu tetap tidak terganggu.
Baca Juga : Kisah Anak Durhaka yang Tega Hilangkan Nyawa Ibunya Sendiri, Ini Pemicu Aksi Kejamnya
Kemudian, dia bahkan berteriak pada ibunya karena tidak melakukan pekerjaan dengan baik.
"Apakah kamu gila, kamu menyakitiku dengan kuku jarimu," katanya dengan nada berteriak dalam dialek Shanghainese.
Wanita yang lebih tua memberikan jawabandan melempar selembar tisu di pinggir jalan.
Pasangan itu kemudian dengan tenang melanjutkan perjalanan mereka.
Netizen memilikibanayak tanggapan terkait video yang diposting di Weibo minggu lalu itu.
Baca Juga : Menggugat Kasus Eksekusi Mati Seorang Wanita dan Anak-anaknya yang Tak Bersalah di Kamerun
Kata salah satu netizen: "Anak adalah korban juga, dan ibunya harus disalahkan."
"Sang ibu melempar tisu di jalan. Tidak heran anaknya seperti itu," kata orang lain.
"Contoh lain dari 'bayi raksasa'," tulis seorang komentator.
Istilah 'bayi raksasa' menjadi populer oleh psikiater Tiongkok dan penulis Wu Zhijong, yang menulis buku terlaris 'A Country of Giant Infants' pada tahun 2016.
Baca Juga : Masih Ingat Anatoly Moskvin Kolektor 29 Mayat Anak-anak dan Penjarah Kuburan? Begini Kabar Terbarunya
Analisisnya adalah bahwa banyak pemuda Tionghoa yang lahir di tahun 80-an dan 90-an selama kebijakan satu-anak China dilanda sindrom "bayi raksasa", di mana keluarga mereka terlalu memanjakan anaknya.
Menurut Wu, budaya yang berpusat pada keluarga ini menghasilkan masalah psikologis dan sosial seperti narsisisme, 'sindrom putri', dan bahkan membuang sampah sembarangan.
Buku itu telah dilarang oleh otoritas China.
Namun, ada orang-orang yang online yang mengatakan itu wajar bagi ibu untuk membantu putrinya, karena wanita muda itu mengenakan rok pendek dan akan berisiko mengekspos dirinya jika dia membungkuk.
Beberapa lainnya juga bertanya-tanya apakah wanita yang lebih tua itu PRT atau memang ibunya.
Kata seorang pengguna Weibo yang membela pasangan, "Jika ibu saya melihat tali sepatu saya terlepas, dia akan segera membungkuk untuk mengikatnya untuk saya, sama seperti ketika kami pulang, saya akan membantunya melepaskan sepatunya. Ini mudah untuk membuang istilah 'bayi raksasa' dan melihat cinta yang tersembunyi." (Adrie P. Saputra)