Find Us On Social Media :

Alfred Hitchcock: Film Horornya Bikin Orang Arab Lupa Makan Kacangnya dan Orang Swedia Tidak Bercinta di Kursi

By K. Tatik Wardayati, Senin, 24 September 2018 | 20:00 WIB

Ia anak seorang penjual ayam dan dilahirkan pada tanggal 13 Agustus 1899 di London.

"Kalau ada pertemuan keluarga saya selalu duduk di sudut. Saya tidak berkata apa-apa dan malah hanya memperhatikan orang-orang saja. Saya selalu menyendiri. Saya tidak ingat bahwa saya mempunyai seorang teman. Saya senang duduk sendiri dan main sendiri dan sering menemukan permainan untuk saya sendiri."

Senang film horor karena ditakut-takuti waktu kecil

Baca Juga : Diduga, Rasa Haus Akan Hal Inilah yang Mendorong Banyak Wanita Menyukai Film Horor

Pada suatu hari, "saya barangkali baru berumur empat atau lima tahun," Alfred Hitchcock naik  bis sampai ke pemberhentian terakhir dan tidak mempunyai uang untuk pulang kembali. Ia baru pulang jam sembilan malam.

"Kami hidup di daerah London yang disebut Soho. Ayah saya membuka pintu dan tidak berkata apa-apa. Ia hanya memberikan sebuah surat dan berkata: "Bawalah ini ke Watson".

Watson adalah seorang polisi dan teman keluarganya. Waktu Watson membaca surat itu ia memasukkan Hitchcock ke dalam sel dan berteriak: "Nah, begitu yang terjadi jika anak-anak nakal baru pulang jam sembilan malam!"

"Lelucon" ayahnya itu menyerupai "ciri khas" film Hitchcock. Korban tidak menyangka apa-apa. Penonton, dalam hal ini ayahnya sendiri senang melihat korban terjebak.

Baca Juga : Wow! Film Horor Ternyata Bisa Menyebabkan Darah Kita Membeku

Sejak itu maka Alfred Hitchcock yang masih kecil dan pendiam takut polisi. Karena keluarganya beragama Katolik, maka Hitchcock dimasukkan ke sebuah asrama Jesuit di London.

"Di situ ada alat pemukul," ingat Hitchcock, "alat itu terbuat dari karet yang keras. Kalau mendapat pukulan, bukan hanya hukuman biasa, tidak, hukuman itu menyerupai sebuah ekselkusi.

Malam hari orang-orang yang bersalah harus lapor pada seorang guru tertentu yang mencatat nama dan kesalahan dalam sebuah daftar. Hari berikutnya orang hidup seperti menunggu pelaksanaan hukuman mati!"