Find Us On Social Media :

Ternyata Cara Kita Menggunakan Internet Mengancam Satwa Liar Lho, Ini Alasannya

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 21 September 2018 | 18:30 WIB

Pada 2013, Profesor Anna Nekaris dan rekan-rekannya menerbitkan sebuah penelitian yang mengamati bagaimana pengguna internet bereaksi terhadap video tersebut.

Pada bulan-bulan awal video itu muncul, mereka menemukan bahwa seperempat dari yang memberikan komentar menyatakan minat mereka untuk memelihara salah satu hewan ini sebagai hewan peliharaan.

Padahal, populasi liar kukang telah dinyatakan rentan oleh IUCN.

Prof Nekaris melanjutkan penelitiannya ke tren yang merisaukan ini dan mengatakan bahwa situasi belum membaik untuk spesies tersebut.

Baca Juga : Sudah Diberi Akses Jalan oleh Tetangganya, Mengapa Eko Tetap Merasa Belum Puas?

Meski perdagangan telah menurun di beberapa daerah, itu hanya karena hewan ini telah punah secara lokal.

"Kukang lamban menderita lebih dari sebelumnya karena perdagangan satwa liar ilegal," jelas Prof Nekaris.

Selain diburu untuk perdagangan hewan peliharaan, mereka juga diburu untuk apa yang disebut sebagai obat tradisional.

TRAFFIC (jaringan pemantauan perdagangan satwa liar) melaporkan bahwa iklan untuk satwa liar ilegal terus menurun di Cina - turun hingga 50 persen dari tahun 2012 hingga tahun 2016.

Baca Juga : Melihat Karakter Seseorang dari Caranya Memegang Ponsel, Akurat!

Statistik yang tampaknya positif ini datang dengan peringatan:

Perdagangan satwa liar ilegal telah berpindah dari situs e-commerce ke komunitas online privat dan jejaring sosial.