Find Us On Social Media :

Ternyata Cara Kita Menggunakan Internet Mengancam Satwa Liar Lho, Ini Alasannya

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 21 September 2018 | 18:30 WIB

Intisari-Online.com - Melihat kelucuan aksi satwa liar di internet telah menjadi salah satu hiburan tersendiri.

Itu adalah dorongan yang tidak asing bagi para pecinta hewan.

Tetapi pernahkah Anda berpikir bahwa penghargaan kita terhadap satwa liar yang menggemaskan itu justru mungkin membahayakan mereka?

Panda merah sangat populer di internet, nama panggilan mereka bahkan sama dengan browser internet - Firefox.

Baca Juga : Hewan dengan Berat Setengah Ton dan Telur Raksasa Ini Pernah Hidup Berdampingan dengan Manusia

Jika Anda mencari hewan di sana, Anda akan dengan cepat menghilang ke dalam lubang kelinci berisi gambar dan video makhluk berbulu itu berlompatan di salju, bereaksi berlebihan terhadap batu dan umumnya lucu (meskipun sebagian besar berada di penangkaran).

Lokasi yang tak disebut dalam video-video ini adalah hutan Nepal hingga hutan Cina, tempat hewan-hewan itu hidup di alam liar.

Setelah jumlah populasi mereka menurun 50 persen selama tiga generasi terakhir, mereka dianggap sebagai spesies yang terancam punah, menurut Persatuan International Union for the Conservation of Nature (IUCN).

Bahkan, kemungkinan hanya kurang dari 2.500 yang tersisa di alam liar.

 Baca Juga : Laut Berubah Jadi Merah Darah Setelah Ratusan Lumba-lumba Disembelih di Pulau Faroe, Begini Respon Aktivis Hewan

Red Panda Network adalah organisasi amal yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi buruk panda merah dan mendanai program konservasi penting.

Sejak 2010, mereka menyelenggarakan Hari Panda Merah Internasional tahunan untuk menyampaikan pesan bahwa hewan ini lebih dari sekadar umpan manis YouTube.

Sayangnya, meski ada upaya untuk melindungi hewan-hewan itu, setengah lusin panda merah diselamatkan dari penyelundup di Laos pada Januari 2018.