Advertorial
Intisari-Online.com – Ini adalah bagian dari tradisi yang telah dijalankan oleh masyarakat di Kepulauan Faroe sejak abad ke-16, namanya “Grindadrap”.
Kali ini objek 'pembantaian masal-nya' bukan paus, melainkan lumba-lumba.
Sebuah video mengejutkan telah beredar di media sosial twitter, menunjukkan bagaimana laut di Kepulauan Faroe berubah warna menjadi merah bercampur dengan darah lumba-lumba.
Dikutip dari timesnownews.com (13/9/2018), 190 lumba-lumba dibantai dengan cara disembelih.
Baca Juga : Menggemaskan, Lumba-lumba Ini ‘Mengajarkan’ Cara Berjalan dengan Ekor kepada yang Lain
Video tersebut juga memperlihatkan bagaimana para nelayan tertawa ketika mereka memotong leher mamalia itu dengan pisau.
Lumba-lumba ini didorong ke perairan dangkal, para nelayan memasukkan kait logam ke lubang sembur mereka serta memotong durinya.
Beberapa minggu sebelumnya, seperti dikutip dari ladbible.com, 180 paus juga dikorbankan dalam tradisi itu.
Menurut berbagai sumber, tindakan mengerikan tersebut adalah perburuan ke- 11 di Kepulauan Faroe musim ini.
Baca Juga : Pria Ini Minum Darah Kelelawar dan Urinnya Sendiri Demi Bertahan Hidup Selama 9 Hari di Gurun
Video yang direkam oleh badan amal satwa liar Sea Shepherd ini diambil di desa Hvalvik.
Mereka mengklaim, dalam 50 tahun terakhir, orang-orang Faroe telah mengorbankan lebih dari 62 ribu paus pilot dan lumba-lumba.
Sementara selama tahun 2017 saja, mereka mengklaim sebanyak 1.691 lumba-lumba dan ikan paus terbunuh di 24 perburuan Grindagrap di Kepulauan Faroe.
Sedangkan sejauh ini, di tahun 2018 Sea Shepherd mengatakan 561 paus pilot dan 255 lumba-lumba Atlantik telah terbunuh di pulau-pulau itu.
Kelompok aktivis hewan lainnya, PETA, juga mengutuk tradisi tersebut.
Dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Timesnownews.com mereka mengatakan:
"Hewan-hewan perlahan mati kehabisan darah. Seluruh keluarga dibantai, dan beberapa paus berenang di sekitar anggota keluarga mereka selama berjam-jam. Ikan paus dan lumba-lumba adalah makhluk yang sangat cerdas dan merasakan sakit dan ketakutan. setiap bit sebanyak yang kami lakukan. ”
Ratusan lumba-lumba dan paus itu disembelih setiap musim panas di mana dagingnya akan dibagikan pada masyarakat juga turis yang berkunjung.
Baca Juga : Kondisi Medis Langka Membuat Gadis 11 Tahun Ini Berkeringat Darah