Find Us On Social Media :

Caleg Ditemukan Tewas Penuh Luca Bacok dan Tertimpa Motor di Selokan, Pembunuhnya Ternyata Saudara Sendiri

By Intisari Online, Selasa, 18 September 2018 | 17:15 WIB
  1. Korban masih bernafas usai disabet senjata tajam

Setelah meyabet berkali-kali ke tubuh Edi, Lappaye segera melarikan diri dan meninggalkan Edi yang dikiranya sudah tewas.

Namun ternyata, Edi masih hidup dan sempat mencoba pergi ke rumah sakit dengan kondisi terluka di sekujur tubuhnya.

"Usai menebas korbannya, pelaku lari. Nah, korban ini masih hidup. Sempat membawa motor hendak menuju rumah sakit, tapi di tengah jalan nyasar ke selokan, dan tewas," kata Sopyan.

Baca Juga : Tutupi Jaket Dengan Bendera Saat Terima Medali, Atlet Asian Games China Ini Diduga Punya Motif 'Menghebohkan'

Saat pagi tiba, korban ditemukan warga tak bernyawa, di bilangan Jalan MT Haryono di Bengkel Mobil Ketok Barokah RT 43, Graha Indah BalikpapanUtara.

Kapolsek Balikpapan Utara bilang, korban mengalami luka di bagian kepala atas, mata sebelah kanan, dan tangan kiri.

  1. Keluarga korban mengadu ke Hotman Paris

Sementara itu, pihak keluarga menduga tentang adanya persekongkolan yang melibatkan lebih dari satu orang untuk menghabisi korban.

Namun, aparat kepolisian hingga saat ini masih menetapkan satu orang tersangka, yaitu Layappe.

Hal itu membuat kakak korban, Drriyani, pergi ke Jakarta untuk meminta pendampingan hukum pada Hotman Paris.

Hal itu diketahui dari unggahan Instagram Hotman Paris@hotmanparisofficial pada Jumat (14/9).

Menurut keluarga, banyak kejanggalan dalam kasus pembunuhan Edi.

Keluarga mencurigai pelaku bukan hanya satu orang melainkan sekelompok orang.

Bahkan, saudara kandung korban yang berprofesi sebagai dokter, mengaku melihat persis luka yang didera kakaknya tidak mungkin dilakukan oleh satu orang.

Drriyani dan keluarga menduga ada persekongkolan di balik pembunuhan Edi. (Michael Hangga Wismabrata)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fakta Pembunuhan Caleg di Balikpapan, Akibat Miras hingga Dugaan Persekongkolan".