Find Us On Social Media :

Soeharto Tak Senang Dielu-elukan Bocah SD: 'Sekarang Kelihatan Lucu-lucu, Lihat 10 Tahun Lagi...'

By Masrurroh Ummu Kulsum, Minggu, 16 September 2018 | 08:00 WIB

"Lho ya ndak (tidak) bisa begitu toh, Pak Gub. Kita tidak boleh meninggalkan bom waktu pada pengganti kita. Itu sama saja berbuat tanpa mau bertanggung jawab. Yang benar itu ya sekarang ini direncanakan dan dikendalikan. Stop produksi anak, misalnya. Galakkan transmigrasi dan seterusnya. Jadi sejak kecil anak-anak sudah siap menghadapi kenyataan," sanggah Soeharto.

Soeharto kemudian masih melanjutkan pembicaraan itu.

"Buat saya, banyak penduduk itu tidak apa, asal mereka penduduk yang produktif dan tidak membebani negara. Penduduk banyak itu sebenarnya kekuatan, sepanjang mereka mampu bekerja dan membangun. Tetapi kalau cuma bisa makan dan menganggur, mereka akan menjadi beban selamanya," tandas Soeharto.

Apa yang menjadi kekhawatiran Soeharto itu rupanya terbukti di kemudian hari.

Tepatnya, saat kekuasannya tumbang.

Indonesia dilanda krisis ekonomi, dan bermunculan banyak pengangguran.

Tidak hanya itu, masih menurut Kunarto, banyak cercaan yang diterima Soeharto saat gerakan reformasi meletus di tahun 1998.

"Setelah itu berbagai cercaan dilontarkan kepada Pak Harto. Sakit hati betul saya. Hujatan-hujatan itu semuanya mencampakkan begitu saja jasa-jasa Pak Harto selama masa-masa beliau memimpin pembangunan bangsa ini dari berbagai sisi kehidupan rakyat," kata Kunarto.

(Januar Adi Sagita)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Dielu-elukan Bocah SD Lucu, Soeharto Malah Tak Senang, Ucapannya Terbukti Saat Kekuasaannya Tumbang

Baca Juga : Betulkah Kim Jong-un Makin Populer karena Gigih Tawarkan Solusi Damai Berkat Prinsip Ala Presiden Soeharto?