Find Us On Social Media :

Pemutusan Hubungan Diplomatik Negara-negara Arab terhadap Qatar adalah Buntut Panjang dari Perang Teluk

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 6 Juni 2017 | 18:30 WIB

Perang Teluk

Meskipun serbuan militer AS pada Perang Teluk II ini bertujuan mencari senjata pemusnah massal dan menangkap Saddam Hussein yang dituduh telah menggunakan senjata kimia, pada intinya, Irak berhasil dikuasai.

Saddam Hussein pun dihukum mati sementara AS telah menjadi “penjajah” bagi Irak.

Tapi konflik baik di Irak maupun Afghanistan terus berlanjut hingga saat ini karena militer AS selain bertujuan memerangi terorisme juga “memaksa” menerapkan sistem demokrasi di Timur Tengah.

Penerapan demokrasi gaya AS itu ternyata berpengaruh juga kepada negara-negara Timur Tengah lainnya seperti Libia, Suriah, Mesir, dan lainnya.

Suriah menjadi tantangan utama AS karena sulit ditaklukkan.

Apalagi kemudian muncul kelompok teroris baru, ISIS, yang mengambil keuntungan dari kekacauan di Timur Tengah yang sesungguhnya disebabkan oleh sepak terjang militer AS dan sekutunya.

Militer AS dan sekutunya sebenarnya kewalahan menghadapi konflik di Timur Tengah. Pasalnya teroris Al-Qaeda yang berafiliasi dengan Taliban serta ISIS tetap eksis.

(Baca juga: Dunia akan Jauh Lebih Damai saat Timur Tengah Damai)

Kadang dalam kepentingan tempurnya, militer AS malah “bekerja sama”  dengan ISIS karena sama-sama bertempur untuk menggulingkan pemerintah Suriah.

Demi mendukung  kepentingan tempurnya militer AS memiliki pangkalan yang besar di Qatar.

Rupanya Qatar yang notabene sekutu AS, secara tidak sengaja terseret oleh militer AS yang memiliki pola “membantu ISIS ketika sedang perlu”.

Negara-negara Arab lain yang kemudian bisa menemukan bukti bahwa Qatar ternyata mendukung aksi terorisme akhirnya marah dan memutuskan hubungan diplomatiknya.

Ketika AS menggempur Afghanistan dan kemudian Irak, dunia sudah menuduh, jika AS bertujuan menguasai minyak di Timur Tengah. Dan untuk menguasai minyak di Timur Tengah itu, negara-negara Arab harus dibuat tidak akur.