Find Us On Social Media :

Pemutusan Hubungan Diplomatik Negara-negara Arab terhadap Qatar adalah Buntut Panjang dari Perang Teluk

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 6 Juni 2017 | 18:30 WIB

Perang Teluk

Intisari-Online.com - Gejolak yang terjadi di wilayah Teluk Persia akhir-akhir ini, termasuk pemutusan hubungan diplomasi negara-negara Arab terhadap Qatar, sadar atau tidak, adalah buntut panjang dari Perang Teluk yang sukses memecah-mecah wilayah Timur Tengah.

(Baca juga: Negara-negara Arab Ramai-ramai Memutus Hubungan Diplomatik dengan Qatar: Bagaimana Nasib Piala Dunia 2022?)

Perang Teluk terjadi dua kali kali. Pertama ketika pasukan koalisi pimpinan AS menyerbu Irak untuk membebaskan Kuwait dari okupasi Irak (2/8/1990-28/2/ 1991).

Kedua serbuan pasukan AS dan koalisinya untuk menguasi Irak (2003) dan menangkap Presiden Saddam Hussein.

Perang Teluk I berlangsung sukses karena Kuwait segera dibebaskan pasukan AS dan sekutunya tapi pasukan Irak dibiarkan melarikan diri dari Kuwait menuju negaranya.

Tapi setelah Perang Teluk I, Arab Saudi yang khawatir akan mengalami seperti Kuwait, lalu mengijinkan militer AS berpangkalan di Arab Saudi dan berperan sebagi bodyguard.

Hadirnya militer AS di Arab Saudi ternyata membuat kelompok “garis keras” pimpinan Osama Bin Laden tidak suka dan mulai mengganggu kepentingan militer AS di Arab Saudi dengan serangkaian serangan teror.

Puncak serangan teror kelompok Osama yang dikenal sebagai pimpinan Al-Qaeda adalah pada 11/9/2001 di New York AS.

Militer AS kemudian tahu jika serangan itu didalangi oleh kelompok  Al-Qaeda yang berbasis di Afghanistan.

Sekitar sebulan kemudian (7/10/2001) militer AS, Inggris, dan sekutu lainnya menggempur Afghanistan melalui kampanye perang (military campign) bertajuk Perang Melawan Terorisme.

(Baca juga: Bagaimanapun Juga, Produksi Jet Tempur Generasi Mutakhir Harus Berterima Kasih pada Pertempuran Udara dalam Perang Teluk 1991)

Dalam perkembangan berikutnya berdasar hasil penyelidikan intelijen CIA, Irak diyakini turut terlibat dalam serangan teror 11/9, dan militer AS serta  sekutunya pun menyerbu Irak (2003).