Find Us On Social Media :

14 Tahun Lalu Munir Tewas Diracun Arsenik, Zat Mematikan yang Ternyata Terkandung dalam Beras

By Ade Sulaeman, Jumat, 7 September 2018 | 10:15 WIB

Baca Juga : Minumlah Air Madu Hangat di Pagi Hari Saat Perut Kosong dan Rasakan 7 Manfaat Ini Pada Tubuh

Menurut penjelasan Prof.Djoko Said Damardjati, peneliti dari Badan Litbang Kementrian Pertanian RI, arsenik dalam beras sangat ditentukan oleh faktor lingkungan tempat padi tersebut tumbuh.

"Bisa saja kalau sawahnya itu adalah bekas tambang atau dari pupuk yang digunakan. Persawahan yang berada di dekat pabrik atau sungai tercemar juga dikhawatirkan bisa membuat arsenik ditemukan pada beras," katanya.

Djoko mengatakan, Kementrian Pertanian akan melakukan pengecekan kadar logam jika ada laporan dari masyarakat.

Namun sejauh ini belum ada laporan sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) telah meluncurkan panduan kandungan arsenik pada beras, yakni 0,2 ppm untuk nasi putih dan 0,4 ppm untuk beras cokelat.

Beras cokelat (brown rice) memiliki kandungan arsenik lebih tinggi karena proses penyosohannya hanya satu kali dibanding beras putih.

Salah satu cara untuk membatasi paparan arsenik bisa dilakukan dengan tidak mengonsumsi nasi secara berlebihan.

Membeli beras yang sudah mendapatkan sertifikat SNI juga bisa menjadi cara karena ada aturan bahwa produk tersebut harus terbebas dari zat kimia berbahaya.

Baca Juga : Dulu Ditinggal Wanita karena Hanya Jadi Kuli Bangunan, Nasib Pria Ini Kini Bikin Mantan Pacar Menyesal