Find Us On Social Media :

Inilah Dewi Kumari, Dewi Berwujud Manusia Tak Boleh Menapak Tanah yang Disembah di Nepal

By Aulia Dian Permata, Jumat, 7 September 2018 | 08:00 WIB

Baca Juga : Menguak Sindikat Pembunuh Bayaran Paling Terkenal di Dunia, Omsetnya Ratusan Milyar Pertahun

Kumari terpilih juga harus tinggal terpisah dengan orang tuanya dan tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kuil.

Dewi Kumari diizinkan untuk meninggalkan kuil hanya pada saat ritual dan festival salah satunya festival Bhoto Jatra, sebuah festival perayaan yang diadakan untuk mensyukuri atas datangnya musim hujan.

Saat festival berlangsung, Kumari hanya boleh digotong dengan tandu emas dan diangkat oleh orang-orang terpilih.

Seorang Dewi Kumari akan kembali menjadi manusia biasa ketika dirinya telah mendapatkan menstruasi pertamanya.

Selanjutnya, posisi Dewi Kumari akan digantikan oleh gadis lainnya yang dianggap memenuhi kriteria.

Dilansir dari Liputan6, pada Selasa (4/9/2018), aktivis hak asasi manusia dan Pusat Rehabilitasi Wanita Nepal (WOREC) menentang dan mengutuk tradisi kumari yang mereka anggap merampas masa kecil seorang anak perempuan.

Ramesh Bajracharya, sang ayah, dilansir dari The Asian Parent, pada Selasa (4/9/2018) mengatakan bahwa menjadi Kumari memang hal yang cukup berat bagi anaknya.

Baca Juga : Dolar Diprediksi akan Kehilangan Kekuatannya Tahun 2025, Mata Uang ini yang Akan Menggantikannya

Terutama karena sang anak tidak diperbolehkan menapakkan kakinya di Bumi.

Chanira Bajracharya, seorang mantan Dewi Kumari mengaku bahwa hidup normal seperti remaja lainnya adalah hal yang sulit, bahkan setelah bertahun-tahun berakhirnya tugas Chanira sebagai Dewi Kumari.

"Bahkan sampai sekarang aku sulit berjalan kaki dengan gerakan yang benar, karena saat masih kecil aku selalu digendong dan ditandu. Dunia luar benar-benar hal yang asing untukku," ucap Chanira, seperti dikutip dari South China Morning Post.

Walaupun banyak kritik yang ditujukan terhadap tradisi ini, tetapi pemerintah setempat tetap melestarikan tradisi tersebut. (Nesa Alicia)

Artikel ini pernah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul "Ritual dan Tradisi Menyembah Gadis Kumari, Sang 'Dewi Hidup' di Nepal"

Baca Juga : Inialan Alasan Mengapa Roy Suryo Punya Gelar Kebangsawanan dari Puro Pakualaman Yogyakarta